Kembali lagi setelah sekian lama aku nggak pernah review buku-buku klasik lagi, kali ini aku punya kesempatan untuk baca dan review salah satu buku klasik yang sudah pengen kubaca dari lama, yaitu Pride and Prejudice yang ditulis oleh Jane Austen.
Dan sebelum mulai ke reviewnya, aku mau kasih info dulu kalau aku baca novel ini tuh versi audiobook, jadi aku nggak pegang baik dalam bentuk fisik. Atau kalau kamu mau baca versi digital juga ada di Google Play Books jadi kamu bisa cek di situ.
Jadi tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya!
Berbagai cara dilakukan oleh Mrs. Bennet untuk menikahkan anaknya supaya harta warisan suaminya tidak jatuh ke tangan yang salah, alias Mr. Collin, sepupu Mr. Bennet.
Dan dari situlah kehidupan percintaan, drama antarkeluarga, serta konflik-konflik dimabuk kekuasaan dan harta pun terjadi.
Salah satu lelaki yang bernama Mr. Darcy tampak menunjukkan ketertarikan dengan salah satu dari lima bersaudara itu, tapi justru itu akan menambah kerumitan yang sedang dialami oleh keluarga Bennet.
Lantas bagaimana keluarga Bennet menyelesaikan konflik yang mereka alami ini dan bagaimana pula cara mereka meng-handle kondisi anak-anak mereka? Kamu bisa baca sendiri di novelnya ya!
Sekarang aku mau bahas dari narasinya dulu. Jujur, aku sedikit kesusahan untuk menuliskan narasinya bagaimana karena aku mendengar versi audiobooknya. Dan aku mendengarkannya dalam versi bahasa Inggris pula, ditambah naratornya orang British!
Selayaknya novel-novel klasik yang lainnya bahasa di sini memang cukup sulit untuk dipahami. Bahkan nggak bisa dipungkiri aku mengalami los di beberapa bagian.
Untuk alurnya sendiri bergerak maju yang mana kita akan diperkenalkan dulu dengan keluarga Bennet dan bagaimana kehidupan mereka sehari-hari. Disusul dengan masalah-masalah yang awalnya sepele karena hanya menyakut urusan pribadi masing-masing mereka, mulai merambah berkecambah ke masalah yang lebih besar lagi. Belum lagi ada pihak-pihak eksternal yang semakin membuat cerita semakin rumit, dan eksklusif, kalau bisa aku bilang...
Untuk tokoh-tokoh, di sini buanyak pake banget. Bahkan ketika aku mengetikkan review ini aku sendiri sudah mulai lupa dengan nama-nama mereka yang ada di sini. Mungkin karena faktor aku dengerin versi audiobook jadinya aku sendiri nggak terlalu kuat ingatannya dalam mengingat nama-nama tokoh di sini (pengelakan ini namanya, hahaha).
Tapi satu hal yang mau aku highlight dari tokoh-tokoh utama di sini, alias lima anak keluarga Bennet, adalah bagaimana mereka memiliki prinsip yang benar-benar tegas. Bahkan mereka juga mendirikan prinsip woman rights di dalam buku ini! Sebuah gebrakan yang bener-bener menggebrak untuk ukuran kehidupan di masa hidupnya Jane Austen!
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka dari novel ini, selain hal yang aku sebutkan di atas ada lagi nih yang aku suka, yaitu bagaimana penulis sanggup menciptakan sebuah cerita yang sebegitu luas cakupannya, yang mana juga bermula dari konflik yang kalau bisa kubilang nggak ringan atau yang sepele banget gitu.
Sementara untuk hal yang kurang aku suka, ini aku juga sedikit melihat review orang-orang di Youtube yang mengatakan bahwa mereka kurang suka ke sifat salah satu tokoh, yaitu Mr. Darcy di dalam novel ini. At some point aku juga merasa kalau tokohnya Mr. Darcy ini sedikit genit dan di beberapa scene cukup bikin aku bergidik.
Padahal kalau aku lihat di review lain atau secara umum, tokoh Mr. Darcy dan Elizabeth di sini selalu dijadikan romantis yang intinya sweet dan yang semacamnya. Tapi sayangnya aku nggak merasakan hal itu sama sekali di dalam judul yang satu ini.
Well, meskipun aku mau meminta maaf karena hampir 75% aku nggak paham ceritanya tentang apa yang secara pasti, ditambah los alias kehilangan cerita di beberapa bagian tengah, membuatku nggak bisa mengucapkan banyak untuk novel ini.
Tapi aku sendiri mau kasih 4 dari 5 bintang untuk novel ini karena ada sebuah gebrakan atau unsur woman rights yang cukup kerasa, yang surprisingly novel ini ditulis di sekitar tahun 1800an! Di mana untuk ukuran tahun segitu, mempunyai pemikiran seperti ini adalah sebuah keajaiban dunia part 8, ya nggak sih.
Aku juga merekomendasikan novel ini tentu saja buat kamu yang suka baca novel klasik khususnya romance klasik.
Oke itu tadi adalah reviewku dari novel Pride and Prejudice yang ditulis oleh Jane Austen. Aku pribadi pernah baca judul lain dari Jane Austen yaitu Emma, tapi kalau disuruh pilih dari dua judul ini, aku akan memilih Pride and Prejudice sebagai judul favoritku.
Kalau kamu pernah baca buku ini juga boleh banget tulis di kolom komentar opininya ya! Aku akhiri dulu blognya sampai sini dan kita akan ketemu lagi di review-review yang selanjutnya. Dadah!
Komentar
Posting Komentar