Halo semuanya! Di blog kali ini aku akan kembali mereview buku yang sudah aku baca. Dan kali ini aku bakal review novel Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela yang ditulis sama Tetsuko Kuroyanagi. Yup, benar. Ini adalah novel terjemahan dari Jepang.
Eits, gak sekadar novel yang hanya memberikan kita hiburan, novel ini untuk aku pribadi memberikan impact yang wow banget. Dan bahkan setelah membaca novel ini aku mendapati banyak sekali perasaan serta perenungan. Ternyata gak hanya aku yang merasakan hal ini, melainkan orang-orang di luar sana juga merasakannya.
Oke tanpa berlama-lama lagi langsung aja kita mulai ke reviewnya!
Seperti biasa akan aku mulai dengan sinopsisnya dulu. Bercerita tentang seorang anak perempuan kelas 1 sd bernama Totto-Chan yang dikeluarkan dari sekolah karena dicap sebagai anak nakal oleh beberapa gurunya. Singkat kata, Totto-Chan dipindahkan ke sekolah baru bernama Tomoe. Sekolah tomoe ini sangat unik, dan ketika Totto-Chan baru sampai di depan gerbang sekolahnya saja sudah menimbulkan tanda tanya besar bagi Totto-Chan, yaitu adalah kelas-kelas yang di sekolah ini menggunakan gerbong rel
kereta lama! Pada hari pertamanya Totto-Chan bersekolah di Tomoe, dia justru semakin dibuat takjub karena anak-anak di sana bisa memilih mata pelajaran jam pertama berdasarkan keinginan mereka sendiri! Jadi ada yang belaajr bahasa, ada yang belajar menghitung, bahkan sampai fisika! Nah selain keunikan gaya pendidikan itu, sekolah ini tak luput dengan pengajaran sikap beserta penanaman moral sejak dini. Wah, kira-kira siapa ya di balik pemilik sekolah Tomoe ini, dan apa sih maksudnya gadis
di jendela itu, kalian bisa baca sendiri ya! Fyi aku emang awalnya gak baca dan gak cari tau dulu tentang sinopsis buku ini, jadi waktu aku baca sinopsisnya setelah tamat membaca, menurutku sinopsisnya cukup menggambarkan keseluruhan ceritanya. Dan mungkin dari sinopsis saja kamu bisa tahu bahwa tema utama yang akan diangkat adalah pendidikan.
Narasinya di sini menggunakan sudut pandang orang ketiga, tapi lebih berfokus ke sudut pandang si Totto-Chan. Di awal cerita kita akan disuguhkan dengan perjalanan Totto-Chan pergi ke sekolah barunya, dengan kondisi yang mana dia tuh gatau kalau dia sudah dikeluarkan dari sekolah lamanya. Nanti kita akan mengikuti cerita alasan kenapa totto chan ini dikeluarkan dari sekolah, dan di bab-bab selanjutnya narasinya sudah kebanyakan bersettingkan di sekolah barunya alias di Tomoe itu. Entah karena ini tuh novelnyaterbitan lama, kalau ngeliat versi aslinya sih terbit 1981, atau karena cerita di sini tuh ceritanya pada saat Jepang masih perang gitu, yang membuat narasi serta penuturan ceritanya tuh kaya jadul banget gitu. Entah ya atau mungkin cuma aku yang merasa gitu. Tapi gaya penulisan si penulis ini bener-bener kerasa jadul banget deh. Gak luput dari penuturan deskripsi beberapa tempat
serta kegiatan yang ada di dalam sini yang bener bener jadul banget, hahaha. Tapi buat aku pribadi gak ada masalah sih malah jadi keunikan tersendiri gitu buat novel ini.
Alurnya sendiri karena menggunakan narasi yang seperti udah aku bilang kaya jadul gitu, yang sebenarnya bisa dibilang semi-semi klasik juga sih atau semacam sastra Jepang gitu, yang membuat alurnya jadi lambat terutama di awal cerita. Mungkin karena gaya penulisan yang seperti itu sih, yang aku masih belum terbiasa, yang jadinya alur di sepanjang buku ini kerasa lambat. Padahal kalau aku perhatiin sih cukup banyak kejadian yang ada di dalam sini. Jadi buku ini emang harus dinikmatin dan pelan-pelan. Aku sendiri menghabiskan waktu semingguan lebih untuk namatin buku yang sebenarnya
gak terlalu tebal ini, hahaha.
Aku kaget di sini kita akan berkenalan dengan lumayan banyak tokoh di sini, dan yang paling banyak tentu saja teman-teman Totto-Chan. Dan aku jujur takjub dengan penggambaran tokoh-tokoh di dalam sini yang sifatnya bener-bener bisa dibuat unik dan tiap tokoh itu ada ciri khasnya tersendiri. Nah untuk Totto-Chan sendiri aku merasakan perkembangan karakternya tuh kuat dan di beberapa part aku bisa bersimpati dengan apa yang dialami sama Totto-Chan. Emang aku bersimpati dengan hal apa, bisa kalian baca sendiri di bukunya, ya!
Hal yang aku suka dari novel ini tentu saja message yang disampaikan! Bener-bener di sini aku mendapatkan banyak sekali nilai moral melalui sistem pendidikan yang ada di Tomoe. Lewat penuturan sistem yang berlaku itu, aku jadi semakin tertarik dengan sekolah ini. Mungkin buat kamu termasuk aku yang adalah pelajar pasti related dengan hampir semua kejadian di dalam sini, gak semua sih tapi ada beberapa kejadian yang nyes dan related banget gitu sama aku. Terus juga buku ini semakin ke belakang semakin membuatku berpikir dan merenung, terutama di bagian paling akhir buku yang sanggup memberikan kejutan kecil, yang meskipun sebelumnya aku udah kepikiran sih. Dan aku juga
suka bagaimana buku ini memberikan berbagai macam emosi mulai dari seneng, marah, tegang sampai sedih.
Kalau dari tadi aku nyebutin hal yang aku suka, tentu saja masih ada kekurangan dari buku ini. Mungkin menurutku dari alur yang lama itu sih, selain itu aku juga mendapati beberapa kalimat di sini repetitif alias diulang-ulang gitu. Selebihnya menurutku oke banget untuk cerita ini.
Nah akhirnya, berapa sih rating yang aku kasih untuk novel ini? Atas beberapa hal di atas aku mau kasih 4 bintang buat buku ini. Aku sangat merekomendasikan buku ini dibaca semua orang, terutama guru sih dan juga murid-murid di luar sana. Pokoknya kamu wajib masukin buku ini ke next read kamu!
Nah itu tadi review dari novel Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela. Terima kasih buat kamu yang sudah baca sampai bawah sini. Dan kalau kamu mau menikmati konten-konten dalam bentuk video bisa kunjungi channel YouTube-ku lewat link
ini ya. Terima kasih! Sampai sini dulu untuk blog kali ini, sampai ketemu lagi di blog selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar