Halo semuanya! Jadi di blog kali ini aku mau mereview satu novel yang berjudul Hujan Kemarin yang ditulis oleh Orina Fazrina. Novel ini aku pinjam dari sodara sih, ngomong-ngomong, hehehe. Jadi tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai!
Buku bercover manis ini bercerita tentang siswa yang baru masuk SMA yang bernama Rival, Dimas, Dini dan juga Novi. Karena satu dan lain hal mereka terpaksa harus masuk ke SMA yang di mata publik adalah SMA "buangan" atau SMA "sampah". Berbagai macam latar belakang masing-masing siswa ini berbeda-beda yang membuat mereka mau gak mau harus menjadi bagian dari SMA tersebut. Singkat kata mereka akhirnya menjalani sekolah seperti biasa sampai terjadinya suatu hal yang menimpa salah seorang murid di kelas X tersebut yang membuat terjadinya perubahan dalam lingkup sekolah tersebut. Siapakah murid yang tertimpa dan juga apa yang dialaminya sehingga membuat banyak orang menjadi sadar akan kehidupannya, kamu bisa baca sendiri di buku ini ya.
Narasinya menggunakan sudut pandang orang ketiga yang berfokus kepada empat tokoh anak-anak tadi. Di awal cerita kita akan diperlihatkan oleh kehidupan Rival yang kayaknya suram dan nestapa karena sedari kecil sudah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Lalu berlanjut hingga ia datang ke sekolah dan singkat kata bersahabat dengan Dimas. Awalnya kedua siswa ini gemar melakukan kegiatan yang dilakukan oleh remaja nakal sebut saja seperti merokok, akan tetapi semakin lama Dimas menyadari bahwa ia melakukan hal yang salah sampai seseorang menegurnya melakukan tindakan tersebut. Dimas yang merasa diperhatikan itu akhirnya menaruh hati kepada sosok tersebut. Sementara Rival dia hanya bisa mengatakan kepada diri sendiri bahwa ia tidak akan pernah mengenal yang namanya cinta, namun apalah daya dia seorang remaja yang pastinya akan mengalami cinta juga.
Alurnya sendiri di sini menggunakan alur maju dan menurutku cukup cepat kejadian di dalam sini bergerak. Dan juga bab-bab di sini pendek-pendek jadi buat kalian yang suka jenuh membaca bab yang panjang, boleh dicoba baca novel ini. Akan tetapi meskipun aku bialang bab nya pendek, aku gak bisa bohong kalau aku cukup lama menghabiskan novel ini. Penyusunan kalimat dan kata yang menurutku masih kurang rapi membuat aku cukup sering mengerutkan kening sepanjang membaca cerita ini. Belum lagi ditemukannya banyak typo di dalam sini, yang kalau cuma satu atau dua kali muncul cukup kumaklumi, tapi malah aku bisa bilang kalau typo di sini sudah masuk ke kadar mengganggu. Sorry to say.
Untuk tokoh-tokoh di sini sebenarnya gak terlalu banyak, dan tokoh inti di sini alias keempat murid tadi cukup memainkan peran dan karakteristik mereka yang unik yang mungkin kita jarang temui pada tokoh-tokoh murid di cerita lain. Rival di sini digambarkan sebagai orang yang tidak percaya kepada cinta yang semakin lambat laun dia mulai memahami arti cinta itu sendiri, dan terkadang ia juga suka mengeluh kenapa Tuhan melakukan hal yang tidak adil; Dimas di sini digambarkan sebagai orang yang terlalu percaya diri dan mampu mengekspresikan cintanya terhadap seseorang, dia tidak peduli apa tanggapan orang lain karena yang dia inginkan hanyalah terbalasnya perasaannya itu; Dini di sini digambarkan sebagai gadis yang ceria dan taat kepada aturan sekolah dan gadis yang tidak pernah menyerah meraih mimpinya sampai satu kondisi yang membuatnya merasa jijik terhadap diri sendiri dan tidak pantas untuk siapapun; sementara Novi dia digambarkan sebagai orang yang angkuh dan tidak peduli dengan siapapun sampai karena satu hal dia menjadi sadar bahwa perhatian yang diberikan kepadanya sudah tidak ada lagi.
Hal yang aku suka di novel ini adalah tema utama atau ide ceritanya, yang mengambil latar di sekolah buangan yang menurutku cukup jarang dijadikan cerita. Terlebih dengan sifat nakal para siswa di sini dan hal-hal yang pasti kalian tahu yang sudah identik dengan sifat siswa sekolah "buangan" ini. Dan juga adanya tema kekerasan seksual yang diangkat secara blak-blakan oleh penulis yang menurutku cukup oke mengingat akhir-akir ini cukup sering ya terjadi hal-hal seperti ini di dunia nyata
Sementara untuk hal yang aku gak suka dan juga saran, ini aku tujukan lebih ke proses penerbitan. Aku merasa cerita ini gak diedit dulu dan main terbitin gitu aja. Kenapa aku bisa bilang begitu? Pertama karena kalimat di dalam sini cukup kurang enak dibacanya yang bikin aku suka bingung dan harus dibaca beberapa kali untuk mengetahui maknanya. Kemudian typo di sana-sini yang aku kira awalnya muncul hanya 1-2 kali, tapi justru typo di sini suka banget menampakkan diri mereka yang membuat aku keganggu. Dan ada cukup banyak kata kata yang ditulis tidak sesuai dengan EYD yang mana seharusnya sebuah buku gak mungkin melakukan hal itu kan? Apalagi kalau ini dari terbitan penerbit yang lumayan terkenal. Padahal sayang banget cerita ini maknanya tulus dan cukup bisa membukakan mata dan pikiran tapi kenapa penerbit tidak memperindah dengan proses editing. Sangat disayangkan.
Dan untuk poin terakhir yaitu rating aku mau kasih rating 3,5 bintang. Meskipun dengan banyaknya kekurangan yang sudah aku sampaikan menurutku ceritanya tetep menarik terlepas dari hasil akhir dari cerita ini sendiri.
Oke itu tadi review novel Hujan Kemarin yang ditulis oleh Orina Fazrina. Bagaimana dengan kamu yang sudah baca novel ini kasih rating berapa kasih tahu di kolom komentar di bawah ya! Sampai sini dulu blog kali ini, sampai ketemu!

Komentar
Posting Komentar