Halo semuanya! Jadi di blog kali ini aku kembali akan mereview novel. Dan kali ini aku akan mereview novel Earthlings yang ditulis oleh Sayaka Murata. Tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya.
Narasi di sini menggunakan sudut pandang orang pertama dari sudut pandang si Natsuki ini. Melalui narasi dari mata Natsuki cukup membuatku mengerti beberapa kultur Jepang dan kultur yang berada di keluarganya. Aku seolah jadi bisa merasakan berada di tengah-tengah keluarga Natsuki ini yang kayaknya tuh dia kasian banget gitu ya. Terlebih setelah suatu kejadian, dia malah tidak dipercaya banyak orang dan cenderung menyalahkannya atas semua yang telah terjadi. Kalau aku jadi Natsuki sih udah bakal putus asa dan nangis-nangis, hahaha. So far narasinya cukup enak diikutin dan bahasa Inggrisnya lumayan medium sih, karena beberapa kata aku masih kurang paham aja.
Sekarang untuk alur di sini menggunakan alur maju. Di awal cerita nanti kita akan diperlihatkan oleh keluarga inti Natsuki yang menuju suatu daerah di pegunungan Nagano untuk mengunjungi rumah kakek-nenek mereka untuk acara tahunan. Di sana adalah waktu yang dapat digunakan Natsuki untuk bertemu dengan sepupu laki-lakinya. Berlanjut hingga akhirnya ada suatu hal yang mengharuskan keluarga Natsuki pulang lebih awal. Alurnya menurutku bisa kubilang fifty fifty sih ya. Kadang cepet kadang juga lambat. Namun aku tidak merasakan adanya hal yang mengganggu dari alurnya itu sendiri. Cuma terkadang timeline yang digunakan di sini yang bisa saja secara tiba-tiba diganti oleh penulis yang bikin aku cukup butuh penyesuaian.
Sekarang untuk tokoh-tokoh, di sini tuh ada banyak banget dan yang paling mendominasi memang adalah tokoh keluarga Natsuki itu sendiri. Namun di sini menurutku tokoh-tokoh tersebut hanya ditambahkan untuk menambah suasana kekeluargaan dan menambah kehangatan perkumpulan mereka semua. Di sini aku cukup sedih ketika ada kejadian yang mengakibatkan keluarga ini tercerai berai dan mereka tidaklah lagi berkumpul di rumah kakek-nenek mereka lama setelah itu. Untuk tokoh Natsuki sendiri menurutku dia tokoh yang cukup santai, namun dia terkadang bimbang dengan keputusannya, dan yang kurang kusuka darinya adalah bagaimana dia tidak menanggapi hal-hal dengan serius.
Untuk hal yang aku suka di sini adalah membahas isu-isu sosial yang selalu berada di mana-mana. Mungkin kita semua pernah mendengar atau bahkan pernah mengalami sendiri isu ini. Contoh saja yang paling ketara di sini adalah standar sosial dan perilaku manusia. Aku di sini cukup bertepuk tangan karena penulis cukup blak-blakan menjabarkan isu-isu tersebut. Dan aku masih merasa bahwa ini masih berikatan temanya dengan buku Convenience Store Woman, salah satu buku dari penulis juga yang pernah kubaca, yang membahas tentang "kenormalan".
Sementara untuk hal yang gak aku suka di sini adalah adanya beberapa unsur yang benar-benar bikin aku melotot dan menutup mulut. Di sini sangat jelas disinggung mengenai pemerkosaan, incest, pembunuhan yang brutal, dan adanya adegan sadis yang cukup berdarah-darah. Kalau aku pribadi jujur lumayan kaget ketika bagian 18 ke atas itu ditampakkin which is aku masih 16 tahun. Cuma karena terlanjur aku bisa apa ya kan? Dan kalau untuk adegan berdarah-darah itu, kalau kalian gak kuat mending jangan dibaca. Jadi itu sih saran aku, pikirkan sebelum kalian memutuskan untuk membaca buku ini.
Oke ini adalah point terakhir yaitu rating dan karena beberapa pertimbangan, akhirnya aku mau kasih rating 3,5 dari 5 bintang. Bisa dibilang cukup membuka mata karena menampakkan sifat asli dari manusia di sini. Dan aku juga jadi mengerti kultur Jepang seperti apa melalui buku ini. Tapi sebaiknya ini cocok dibaca untuk yang usianya 18 tahun ke atas.
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Earthlings yang ditulis oleh Sayaka Murata. Terima kasih buat yang sudah baca dan sampai ketemu di blog selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar