Udah lama banget ya rasanya aku nggak bikin review tentang buku non-fiksi lagi dan kali ini aku kembali untuk review buku non-fiksi. Sesuai dengan judul blog kali ini aku bakalan bikin review buku 30 Tips Baca yang ditulis oleh Adi Wahyu Adji. Jadi tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk.
Sesuai dengan judulnya buku ini berisikan tips-tips untuk membaca. Mungkin buat kamu yang sudah cukup sering baca buku non-fiksi buku ini semacam how-to-read-a-book book gitu loh. Nanti di dalam buku ini terbagi menjadi 7 bagian yang mana di setiap bagiannya itu berisikan sub-sub yang mendukung satu kesatuan bagian tersebut. Masing-masing bagian memang memberikan sebuah konsep dan pemahaman baru, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kita masing-masing.
Bagian pertama di sini berisikan tentang apa yang harus kita lakukan sebelum membaca. Jadi kondisi-kondisi apa sih yang harus diperlukan sebelum kita akhirnya memutuskan untuk membaca. Sama dengan tips-tips di bidang lain, kita harus membentuk suatu mindset tersendiri bahwa apa yang hendak kita lakukan itu bukanlah sesuatu yang membuat kita menjadi terbebani. Begitu pula dengan membaca.
Lanjut pada bagian kedua di sini ketika kita sudah memiliki mindset yang cukup terhadap kegiatan membaca dan membuat kita bertanya: "Apa yang harus saya baca?". Di bagian ini tidak terlalu banyak karena penulis memberikan semacam tips-tips memilih jenis bacaan apa yang akan membuat kita jatuh cinta terhadap buku. Di sini penulis juga memberikan beberapa kasus pada kehidupan sehari-hari yang membuat kita akhirnya menuju pada satu jenis buku tertentu. Penulis juga menjelaskan bahwa membaca itu harus disertai eksplorasi juga, alias yang familiar buat telinga kita itu adalah gonta-ganti genre.
Lanjut pada bagian ketiga di sini penulis memberikan teknik-teknk dalam membaca. Kadang ketika kita sudah menemukan jenis bacaan yang cocok yang menjadi taruhan kita selanjutnya adalah waktu dan teknik membaca yang membuat kita nyaman. Di sini penulis menjabarkan beberapa teknik salah satunya yang masih kuingat yaitu membaca dengan menatap dibandingkan melafalkan. Dan setelah aku coba praktikkan cukup membuatku kagum karena hal itu cukup efektif. Cuman untuk aku pribadi aku merasa mata aku sedikit lelah jika membaca teknik seperti itu, yang notabene-nya juga aku seorang penderita mata minus.
Nah selanjutnya pada bagian keempat ini adalah bagaimana kita membangun kebiasaan membaca itu dan membuatnya menjadi kegiatan yang konsisten. Jika mendengar kata membangun kebiasaan memang kita memerlukan waktu yang kondusif sehingga ketika waktu sudah menunjukkan waktu tertentu tidak ada alasan buat kita untuk menunda apa yang menjadi hal yang harus dilakukan saat itu.
Kemudian pada bagian kelima di sini adalah hal-hal yang bisa kita lakukan setelah membaca. Terkadang seusai menyelesaikan satu buku kita pasti berpikir apa yang bisa kita lakukan selanjutnya? Nah di sini penulis memberikan 5 hal yang bisa kita lakukan ketika selesai membaca, jadi apa yang kita baca itu terkesan bagus dan menempel di ingatan. Bahwa kegiatan membaca itu ternyata masih memiliki hal yang harus dilakukan meskipun kita sudah menyelesaikan suatu buku.
Kemudian pada bagian keenam bisa kubilang di sini semacam penulis memberikan referensi semacam perbukuan. Salah satunya yaitu adalah penulis memberikan saran untuk kita membaca buku biografi. Menurut penulis buku biografi ini salah satu contoh cerita nyata yang dapat membuat orang lain menjadi terpacu. Juga di sini penulis lagi-lagi menyarankan untuk janganlah berhenti untuk "berkenalan" dengan buku-buku lain.
Nah di bagian terakhir yaitu bagian ketujuh di sini lebih ke faktor-faktor pendukung dalam proses membaca itu sendiri sih. Bisa diterapkan sebelum, saat, atau pasca membaca. Namun pada bagian ini penulis lebih berfokus untuk membaca di bulan puasa atau di bulan Ramadan. Menurut penulis di bulan puasa juga memiliki keuntungan tersendiri dalam proses membaca yang mana aku nggak pernah kepikiran juga sih sebelumnya.
Kalau membahas hal yang aku suka di sini yaitu adalah bahasa yang digunakan cukup ringan dan simpel. Tidak terkesan kaku yang mana sama halnya seperti buku-buku non-fiksi lainnya, apalagi membahas seputar tips. Kemudian aku suka bagaimana penulis menganalogikan beberapa hal di dalam sini yang membuat kita jadi ikutan berpikir dan membenarkan hal itu. Dan entah mengapa kata-kata di sini mungkin saking enaknya dibaca cukup membuat aku terhipnotis sehingga aku jadi kepengin langsung untuk mempraktikkan apa yang dituliskan di dalam sini, salah satunya yaitu adalah membuat notes di buku (corat-coret buku).
Sementara untuk hal yang kurang aku suka di sini mungkin karena isi pada buku ini mostly diambil dari instagram penulis (sesuai yang dijabarkan di buku ini) membuat beberapa kalimat terkesan repetitif. Cuman menurutku overall buku ini cukup oke dengan tips-tips yang berguna yang surprisingly cukup membukakan mataku dan mendapat sudut pandang yang baru dari suatu buku. Bahkan ketika selesai membaca buku ini aku jadi pengin baca banyak buku (meskipun pada saat aku nulis blog ini, aku dalam keadaan ujian).
Oke untuk poin terakhir yaitu rating di sini aku mau memberikan 4 dari 5 bintang. Bacaan yang awalnya kukira berat namun cukup ringan dan mengalir. Cocok buat kalian yang mungkin masih mau terjun ke dunia literasi atau bahkan yang sudah terjun, seperti aku, yang ternyata masih dibuat takjub dan kagum dengan aktivitas membaca itu sendiri.
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai buku 30 Tips Baca yang ditulis oleh Adi Wahyu Adji. Buat kalian yang pengin untuk baca bukunya (aku baca versi e-book) bisa klik di sini ya. Dan tenang aja aku tidak mendapat komisi apa pun dari link itu. Murni untuk sharing ke kalian semua. Oke terima kasih banyak ya buat yang sudah baca sampai sini dan sampai ketemu di blog selanjutnya!

Komentar
Posting Komentar