Adakah di sini yang penyuka genre fantasi? Aku pribadi juga seneng baca genre tersebut, terlebih-lebih kalau cerita fantasi yang ditulis oleh penulis lokal. Karena aku pribadi merasa senang kalau menemukan beberapa penulis Indonesia yang menulis cerita bergenre fantasi. Dan kali ini aku nemu lagi nih ada salah satu novel fantasi yang ditulis oleh penulis lokal yang lumayan underrated!
Novel yang akan kubahas kali ini adalah The Reveter yang ditulis oleh Frida Kurniawati. Novel ini diterbitkan oleh penerbit Elf Books jadi mungkin kamu bisa cek di instagram penerbitnya atau membelinya di e-commerce untuk mendapatkan novel ini ya! So langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya~
Sampai akhirnya tibalah hari di mana Hydra dipertemukan dengan dua sosok yang memberitahunya bahwa Hydra adalah seorang Reveter atau sebuah ras yang digambarkan memiliki kekuatan untuk mengendalikan mimpi mereka.
Reveter di cerita ini digambarkan sudah ada pada berabad-abad yang lalu yang berakar pada sepasang kakak beradik bernama Argento dan Auri. Dan telah terjadi peperangan antar kakak-beradik itu karena perbedaan sifat--baik dan buruk--yang menyebabkan terjadi perpecahan. Sehingga para pengikut dari masing-masing kakak beradik itu telah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Dan Hydra yang adalah keturunan ke-2562 yang dikabarkan masih selamat diutus untuk mencari pasangan pengikut kakak-beradik yang lainnya, yang mana pada keturunan ini mereka memiliki sebuah kalung yang dinamakan Convoera.
Lantas bagaimana Hydra mencoba untuk menemukan jati dirinya dan mencoba melakukan tugas yang lumayan berat, yang menyangkut perdamaian pada kedua pihak reveter itu? Kamu bisa baca di novelnya ya! Wah, penjelasannya lumayan panjang ya mengenai cerita ini, karena as i said before, cerita ini memang bergenre fantasi yang--kalau menurutku--memang membutuhkan penjelasan panjang lebar.
Kita akan mulai dengan membahas narasinya, di sini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang akan berfokus pada Hydra dan satu orang tokoh lain bernama Zinco. Jadi pada cerita ini kita akan memiliki dua orang tokoh utama yang mana sama-sama menjadi keturunan ke-2562 dari reveter itu.
Meskipun menggunakan sudut pandang orang ketiga, kita sebagai pembaca masih bisa mengetahui isi pikiran dari setiap-setiap tokoh di dalam sini, bahkan bisa kubilang hal itu cukup sering terjadi. Penuturan dari penulis ini aku suka, tidak terlalu menggebu-gebu tapi tetap menyelipkan unsur puitis yang membuat ceritanya seolah magis, namun kita sebagai pembaca masih bisa memahami ceritanya.
Alurnya sendiri juga menurutku dibuat pas, jadi tidak terlalu cepat atau pun lambat yang menurutku juga menambah kenikmatan dalam membacanya. Meskipun begitu novel ini seperti yang kukatakan memang didukung oleh penuturannya yang enak sehingga tahu-tahu aku sudah tersedot ke dalam cerita yang ada di dalam sini.
Lalu pergantian alur di sini mungkin terjadi karena adanya dua sudut pandang ya, dari Hydra dan juga dari Zinco. Dan selain dari kedua tokoh utama ini sebenarnya masih ada beberapa sudut pandang dari tokoh-tokoh lain namun hal itu menurutku membuat cerita ini semakin terasa apik. Jadi so far aku tidak merasakan masalah dengan perubahan sudut pandang dan alurnya itu.
Tokoh-tokoh yang ada di dalam sini sebenarnya lumayan banyak dan dengan banyaknya tokoh di sini membuat ceritanya ketika menampilkan adegan action cukup berjalan dengan mulus. Dan aku suka dengan bagaimana penulis membuat semacam twist dengan menyelipkan tokoh-tokoh antagonis yang ada di dalam sini.
Tokoh Hydra sendiri digambarkan sebagai remaja yang rajin belajar dan memiliki jiwa yang mungkin bisa dikatakan introvert kali ya, dan juga dia memiliki semacam dilema dalam perjalanan mencari jati dirinya itu. Namun aku suka dengan bagaimana tokoh Hydra ini mengalami perkembangan yang pesat di dalam cerita ini. Tokoh Hydra di awal tuh kita bisa tahu lah kalau memang perkembangannya tuh sangat baik.
Sekarang aku mau bahas hal yang kusuka dari novel ini, tentu saja dari ide ceritanya mengenai pengelana mimpi. Buat kamu yang mungkin sudah baca novel Respati mungkin sudah familiar dengan cerita yang seperti itu ya. Tapi kalau aku cek novel ini terbitnya tahun 2013--yang secara teknis terbit duluan sebelum novel Respati. Mungkin buat kamu yang sudah baca Respati bisa cobain baca ini, tapi kalau aku pribadi belum baca judul itu sih.
Selain itu aku suka dengan bagaimana semakin ke belakang imajinasi penulis semakin menyebar dan terimprove dengan baik. Juga mengenai dunia yang dibangun oleh penulis serta printilan seperti objek-objek fantasi yang ada di dalam sini aku suka pakai banget.
Serta bagaimana penulisnya dapat menyelipkan unsur romance yang halus dan nggak over yang membuat cerita ini seolah mendapat pemanis gitu lah ya, hahaha.
Sementara untuk hal yang kurang kusuka mungkin beberapa hal di sini bisa terdengar agak kurang make sense tapi mengingat ini adalah novel fantasi, i think that's not such a problem at all.
Jadi makanya aku mau kasih novel ini 4 dari 5 bintang. Salah satu novel fantasi underrated yang ditulis oleh penulis lokal yang aku yakin punya potensi lebih untuk terkenal dan dibaca teman-teman pembaca fantasi yang lainnya.

Komentar
Posting Komentar