Kalau kamu penyuka novel bergenre misteri dengan sedikit isu-isu yang diselipkan di dalam ceritanya, atau mungkin kalau kamu lagi tertarik untuk baca novel-novel yang setting tempatnya di benua lain especially Afrika, mungkin kamu akan suka sama novel yang akan aku bahas di blog kali ini yaitu Tears of the Giraffe yang ditulis oleh Alexander McCall Smith ini.
So tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya!
Novel ini secara teknis adalah buku kedua dari seri No. 1 Ladies' Detective Agency, namun meskipun aku bilang ini adalah buku kedua, aku tetap merasa bahwa novel ini semacam memiliki satu kesatuan cerita yang utuh yang menjadikan novel ini tuh nggak kayak buku berseri.
Jadi novel ini bercerita tentang sebuah agensi detektif yang berdiri di salah satu wilayah Botswana di Afrika sana, yang didirikan oleh seorang wanita muda bernama Precious Ramotswe atau lebih dikenal dengan Mma Ramotswe. Mma Ramotswe ini juga dikabarkan akan menikah dengan salah seorang pria pemilik salah satu bengkel yang cukup membuat pria ini terkenal yaitu Mr. J. L. B. Matekoni.
Suatu ketika seorang wanita mendatangi tempat Mma Ramotswe ini untuk mencari tahu kebenaran mengenai anaknya yang sudah menghilang selama kurang lebih 10 tahun yang lalu karena suatu projek yang dikerjakan oleh anaknya. Tentu saja dengan semangat yang kuat Mma Ramotswe dan juga asistennya berusaha sekuat tenaga untuk memecahkan kasus ini, yang mana polisi sendiri sudah turun tangan dan menutup kasus tersebut.
Seiring perjalanan pencarian kebenaran yang dilakukan oleh No. 1 Ladies' Detective Agency membawa mereka ke berbagai macam konsekuensi dan beberapa hal lain yang terjadi yang membawa Mma Ramotswe semakin dapat menemukan dirinya sendiri. Dan juga Mr. J. L. B. Matekoni yang makin hari semakin berusaha memantapkan diri untuk menikai Mma Ramotswe berusaha mencari segala macam cara yang dapat memperhalus pernikahan mereka.
Lalu bagaimanakah mereka berdua yang secara teknis dengan latar pekerjaan yang berbeda akan mampu membaur dan menjadikan mereka mempunyai satu titik yang sama? Dengan masalah yang dihadapi oleh masing-masing dari mereka cukup membuat mereka tanpa sadar semakin merasakan chemistry? Kamu bisa baca sendiri di bukunya ya!
Secara narasi di sini dituturkannya dari dua sudut pandang yaitu dari sudut pandangnya Mma Ramotswe dan juga Mr. J. L. B. Matekoni, yang mana kedua sudut pandang ini memakai sudut pandang orang ketiga. Di bagian awal memang aku sedikit beradaptasi dengan penuturan kisah oleh penulis dan mengingat faktor buku ini tuh adalah buku fisik kedua yang berbahasa Inggris yang kubaca setelah sekian lama tuh bacanya di digital aja gituloh. Entah apakah itu beneran ngaruh but for me, it is.
Balik lagi ke narasi, semakin aku mengikuti ceritanya aku justru bisa mulai memahami dan mengikuti ceritanya atau bahkan tersedot untuk terus-terusan membuka lembar demi lembar yang ada di novel ini. Ya memang nggak semua vocabulary Bahasa Inggris bisa atau harus kupahami di sini, tapi kalau pun dibaca secara keseluruhan aku pribadi masih bisa memahami apa yang coba disampaikan oleh penulis di dalam sini.
Dan penulis di sini lebih menulis dengan gaya yang deskriptif dan mungkin cukup berima gitu lah ya. Tapi aku sendiri nggak merasakan hambatan atau masalah dari gaya bercerita yang itu. Juga penuturannya sebenarnya nggak terlalu ngejelimet tapi cukup detail untuk kita bisa membayangkan apa yang terjadi di dalam sini.
Untuk alurnya di sini menggunakan alur yang bergerak maju. Di sini kita di bab awal akan diperkenalkan dengan sosok Mr. J. L. B. Matekoni dan bagaimana kehidupannya beserta deskripsi mengenai tempat tinggalnya. Again dengan adanya penuturan ini tuh ngebuat aku nggak merasa kayak membaca buku kedua dari sebuah series melainkan seperti buku standalone. Lalu berlanjut kita nanti akan diperkenalkan dengan sosok Mma Ramotswe ini dan bagaimana Mr. J. L. B. Matekoni sedang mempersiapkan pernikahan atas keduanya ini. Bener-bener layaknya cerita pada umumnya gitu.
Tapi emang nggak bisa dipungkiri di sini nggak ada penjelasan mengenai bagaimana Mr. J. L. B. Matekoni ini bertemu dengan Mma Ramostwe atau bagaimana Mma Ramotswe ini mendirikan agensi detektifnya ini, yang aku berspekulasi memang dijelaskan di buku pertama.
Sekarang untuk tokoh-tokoh di sini ada lumayan banyak ya, dan aku suka dengan bagaimana penambahan tokoh di dalam sini cukup halus diselipkannya sehingga membuat kita sebagai pembaca mungkin sedikit dibuat mengikuti berbagai macam suasana.
Selain 2 tokoh utama kita, di sini ada tokoh pemilik sebuah peternakan yang suka didatangi oleh Mr. J. L. B. Matekoni ini, ada juga tokoh-tokoh asisten rumah tangga dari masing-masing mereka dan sebagainya dan sebagainya. Dan aku di sini suka dengan bagaimana sosok-sosok tokoh di sini ini digambarkan memiliki chemistry yang kuat satu sama lain, karena mengingat di sini kan digambarkannya di Afrika ya latar tempatnya, yang mana di sini memang digambarkan warga sana itu baik hati dan ramah. Dan aku juga sedikit applause sih kepada penulis karena dapat menggambarkan sosok orang di Afrika sana.
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka. Yang pertama di sini aku suka dengan bagaimana penulis memilih latar Afrika yang mana menurutku jarang aja sih. Dan lewat novel ini pula aku jadi tahu sedikit seluk beluk baik kultur maupun kehidupan orang di sana. Juga mengenai beberapa budaya yang sedikit berbeda dengan budaya barat yang membuatku juga sedikit terkesan dengan orang Afrika. Penggambaran tempat tinggal yang ada di sana juga cukup membuatku berasa jalan-jalan di sana.
Yang kedua di sini aku suka dengan bagaimana penulis dapat merangkai kata-katanya sehingga menurutku tuh cukup adiktif dan page turner. Dan bagaimana penjabaran penulis juga membuatku ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya atau bagaimana cerita ini bakalan berakhir.
Oh dan satu lagi! Aku juga suka dengan bagaimana penulis ini tuh ngebikin awalan cerita yang cukup meyakinkan dan membuat seolah itu adalah bukan buku kelanjutan dari sebuah buku. Hal itu juga terbukti dari sneek peak dari buku ketiga dari seri ini yang ada di bagian belakang, yang setelah kubaca juga berasa buku (buku ketiga secara teknis) ini juga bukan kayak buku dalam satu series. Aku cukup salut sih dengan bagaimana penulis dapat merangkai awalan cerita di sini.
Sementara untuk hal yang kurang aku suka di sini adalah mengenai bagaimana hal yang terjadi selain topik utama yang ada di sini. Karena jujur saja aku merasa kalau topik utama di sini memang ialah kasus yang ditangani oleh Mma Ramotswe. Tapi mungkin karena di sini juga ada bagian yang mengambil dari sisi Mr. J. L. B. Matekoni yang secara teknis memang beda latar, membuat cerita ini berasa multistory gitu. Eh ada ya kata multistory? Hahaha.
Memang sih at the end akan ada pertemuan dua timeline yang seperti itu namun itu tidak membawa ke kesimpulan apa pun yang membuat segala sesuatu di sini tampak saling berkesinambungan. Dan ngomongin hal yang saling bersambung, di sini juga di tengah-tengah kasus yang ditangani agensi Mma Ramotswe, malah ditambahkan kasus lain yang setelah kupikir-pikir agak sepele sih ya, namun mereka berdua justru menaruh perhatian lebih kepada kasus ini sampai-sampai baru mulai dikulik lagi kasus utamanya di bagian menuju akhir.
Dan kupikir juga dengan banyaknya tokoh yang terlibat akan membuat ada yang bersambung dan menghasilkan plot twist namun itu tidak terjadi di dalam sini. Penyelesaian masalahnya juga nggak yang membuahkan plot twist gitu sih namun lebih ke santai dan emang structured gitu. Cuman aku bisa bilang novel ini kalau seandainya dibikin sebuah plot twist dengan menyambungkan beberapa tokoh dan hal, bakalan lebih menarik sih.
Last but not least, waduh banyak ya hehehe, yaitu adalah penggunaan judul yang menurutku agak kurang bisa kumengerti. Memang sih bagian explain mengenai judul ini tuh ada tapi itu di bagian paling akhir banget, tapi menurutku juga masih agak kurang match gitu sih dengan keseluruhan ceritanya. Dan, kenapa harus giraffe?
Makanya aku cuma bisa kasih 3,5 dari 5 bintang buat novel misteri yang satu ini. Aku tapi tetap tertarik untuk baca buku pertamanya jadi mungkin aku bisa meng-compare sehingga menghasilkan cerita yang utuh gitu lah ya terhadap cerita dalam seri ini. Buat kamu yang lagi pengin coba improve bahasa Inggris kamu atau buat yang suka sama genre cozy mystery, this will be the best for you.
Nah itu tadi untuk mengawali bulan Juni dengan review novel misteri detektif. Aku akhiri dulu sampai sini blognya dan kita bakalan ketemu lagi di blog selanjutnya! Dadah~
Komentar
Posting Komentar