Novel yang Menjadi Pengingat Terhadap Kehidupan Dengan Menyentil Sisi Filosofis Kehidupan, Review Sang Alkemis
Mungkin beberapa di antara kamu sudah cukup familiar dengan judul yang akan aku bahas di blog kali ini. Salah satu karya klasik yang sering banget dibicarain dan jadi best seller di mana-mana. Bahkan sudah diterjemahkan ke banyak bahasa di dunia. Dan juga masuk ke kategori buku-buku yang minimal dibaca sekali seumur hidup. Wah, memangnya buku apa ya itu? Ya elah kan sudah jelas di judul, hahaha. Bercanda bercanda.
Jadi di blog kali ini aku mau bahas novel The Alchemist atau judul terjemahannya menjadi Sang Alkemis yang ditulis oleh Paulo Coelho. Ngomongin Paulo Coelho, ini sebenarnya bukan pertama kalinya aku membaca karya beliau dan nanti akan aku jabarkan mengenai perbandingan karya yang ini dengan karya yang sebelumnya.
So langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya~
Sampai suatu saat penggembala ini mendapatkan "petunjuk" berupa mimpi yang membawanya mengelana hingga jauh ke Mesir sana untuk mencari sebuah harta karun terpendam di Piramida-Piramida Mesir itu. Dan dengan kegigihan yang tinggi si penggembala ini pun melanjutkan perjalanannya demi mencapai tujuannya itu.
Dan di tengah-tengah perjalanannya itu, si penggembala ini mulai mendapatkan hal-hal baru yang tanpa sadar sebelumnya tidak pernah dia perhatikan, dan membuat si penggembala ini lebih menghargai mengenai makna perjalanan dan juga lebih peka terhadap sekitarnya.
Nah kalau dari premisnya memang mirip-mirip dengan novel lain dari Paulo Coelho yang sudah pernah aku baca yang mana bertemakan spiritualitas gitu lah ya, dan itu juga terpatri di buku yang ini.
Sekarang kita mulai ke reviewnya, untuk hal pertama di sini aku akan bahas gaya berceritanya. Aku tidak menemukan kesusahan untuk mengikuti gaya penceritaan penulis di sini karena aku pribadi bisa merasakan daya tarik tersendiri dari bagaimana cara penulis bertutur.
Kemudian untuk deskripsi yang digunakan juga cukup indah dan ada sedikit kesan magis di dalam sini yang menjadikan itu sebagai ciri khas dari cerita-cerita Paulo Coelho itu sendiri.
Untuk alurnya di sini bergerak maju dan dimulai dengan kita yang diperkenalkan dengan toko penggembala ini yang seperti biasa setelah mengakhiri perjalanannya dengan beristirahat dan pada malam itu dia memutuskan untuk beristirahat di semacam reruntuhan gereja gitu. Dan dari situ lah dia mulai mendapat pertanda sehingga menuntunnya untuk menuju ke Mesir. Dan di perjalanan itu dia bertemu dengan banyak sosok yang lama kelamaan juga membuat cara pandangnya berubah.
Nah ngomongin sosok yang berarti tokoh-tokoh, di sini memang nggak banyak dan memang hanya digambarkan sebagaimana mereka berprofesi contohnya saja di sini ada Wanita Tua, kemudian ada Penjual Gula-Gula, dan Kepala Suku.
Memang sih penggambaran tokoh yang seperti itu pada awalnya cukup membuatku penasaran dengan apa peran mereka di dalam cerita, dan aku juga suka bagaimana penulis di sini memang membuat setiap tokoh itu berbeda secara sifat namun mereka juga yang akhirnya membantu si penggembala ini untuk menuntun dan mencapai tujuannya menuju ke Piramida-Piramida Mesir tersebut. Wah pokoknya aku suka banget deh! Dan juga bagaimana ajaran filosofi-filosofi hidup juga tercuarkan dari apa yang terucap dari tokoh-tokoh yang ditemui penggembala ini di setiap perjalanannya ini.
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka, di sini aku mulai dari faktor eksternal dulu alias cover bukunya yang cantik banget. Aku suka dengan desain cover baru dari novel ini yang terkesan modern tapi tetap mempertahankan unsur magical dari pemilihan palet warnanya. Dan menjadikan cerita yang apik di dalamnya ini makin didukung oleh covernya yang sangat cover-buy ini.
Kemudian aku tentu suka dengan penyusunan cerita dan plot dan segala macam yang terjadi di dalam sini. Menurutku ketika si penggembala ini bertemu dengan salah satu tokoh ketika sebelum dia berkelana itulah yang membuat lama kelamaan cerita ini mulai nampak apa yang ingin disampaikan.
Dan juga berkaitan dengan message yang aku suka pakai banget. Banyak sekali pengingat-pengingat yang mungkin selama ini menyadarkan kita untuk lebih melihat sekeliling. Dan juga mengenai pesan terhadap mengejar mimpi atau mencari takdir yang sekarang ini juga bisa menjadi sebuah renungan. Pokoknya aku suka banget.
Dan yang terakhir! Aku suka dengan endingnya yang cukup membuatku melongo. Pengantar menuju endingnya itulah yang membuatku juga berpikir: kadang memang kita tidak pernah melihat apa yang kita miliki, justru kita lebih tertarik dengan apa yang tidak kita miliki. Dan itu beneran nampar banget deh. Aku suka lah ya pokoknya dengan bagian itu, yang bisa kamu baca sendiri untuk tahu bagian apa sih yang kuomongin ini.
Sementara untuk hal yang kurang kusuka mungkin ini lebih ke preferensi saja sih. Memang di bagian awal-awal cerita ini lumayan banget menyenggol masalah spiritualitas yang mungkin untuk beberapa orang bisa menimbulkan trigger. Dan kalau aku pribadi emang lumayan merasa goyah sih tapi aku tahu semakin ke belakang message yang ingin disampaikan semakin jelas dan aku tidak salah. Jadi menurutku masalah bagaimana kita menyikapi ceritanya aja.
Dan untuk rating, setelah menimbang-nimbang cukup lama aku akhirnya memutuskan untuk memberikan 5 bintang full untuk novel ini. Salah satu novel yang memuat ajara filosofis hidup dan menjadikan ini novel yang menurutku worth to read dan worth the hype. Dan menurutku memang pantas disebut sebagai karya yang "mengubah dunia".
Itu tadi adalah reviewku mengenai novel Sang Alkemis yang ditulis oleh Paulo Coelho. Terima kasih buat yang sudah baca sampai sini dan kita ketemu lagi di blog selanjutnya! Dadah~
Komentar
Posting Komentar