Apakah kamu penggemar novel klasik? Mungkin kamu pernah mendengar judul Jane Eyre yang ditulis oleh Charlotte Bronte yang menjadikan novel ini sebagai salah satu novel klasik yang wajib dibaca untuk para pecinta klasik. Bahkan judul yang ini juga menjadi novel klasik yang populer, loh! Bahkan di Goodreads sendiri sudah melebihi 1 juta ulasan mengenai novel ini.
Hal itu tentu saja bikin aku penasaran, emangnya sebagus apa sih novel ini? Dan setelah selesai kubaca aku memang setuju mengapa novel klasik yang satu ini cukup populer dan di blog kali ini aku akan bahas. So langsung saja kita bahas yuk mengenai novel yang satu ini.
Nah mungkin dari penjabaranku barusan kalian juga sedikit merasakan woman power ya dalam cerita di dalam sini, dan memang benar hal itu cukup mendominasi di dalam ceritanya. Bahkan karya ini menjadi salah satu karya yang mungkin bisa dibilang kontroversial kali ya, karena mengingat novel ini terbit di tahun 1800-an yang mana di tahun segitu ide atau tema cerita seperti ini masih terdengar tidak biasa.
Sekarang aku akan membahas yang pertama dari gaya berceritanya, di sini dituturkan dari sudut pandangnya Jane dan seolah-olah kita seperti membaca diarinya Jane Eyre itu sendiri. Karena menggunakan sudut pandang orang pertama kita juga jadi tahu apa yang dipikirkan Jane di sini serta apa yang dialaminya sedari kecil itu.
Layaknya novel klasik yang lain, novel ini juga memiliki penuturan yang antimainstream dan juga kelewat detail. Penggambaran alam oleh penulis di sini seolah-olah memang dideskripsikan dengan sepenuh hati sehingga dapat sedikit menyentil sisi spiritualitas yang ada di dalam diri kita. Penulis juga menggunakan beberapa kiasan yang nggak biasa dan di beberapa bagian juga sedikit memasukan unsur spiritualitas itu tadi sehingga penggambaran sesuatunya di dalam sini jadi terdengar berbobot.
At some point sebenarnya aku nggak merasakan adanya masalah sih dengan deskripsinya penulis, karena memang nggak dipungkiri kalau indah penggambarannya. Namun ya dengan porsi yang sebegitu banyaknya tentang deskripsi itu juga tidak sedikit membuatku bosan.
Alurnya sendiri ditata rapi dan dibangun perlahan-lahan sehingga kita dapat menikmati setiap detail fase kehidupannya Jane Eyre ini. Dimulai dari kehidupan Jane Eyre di rumah bibinya di mana dia mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan sehingga membuatnya berada di sebuah ruangan "terkutuk" di rumah itu. Dan mengenai kabar Jane Eyre akan dikirim ke sebuah sekolah amal lantas nggak membuatnya mendapat kesempatan untuk bahagia.
Mungkin alurnya ini sedikit terkesan lambat karena penuturan penulisnya bercerita kali ya, seperti yang sudah kubilang. Dan sebenarnya untuk penataan alur sendiri bisa kubilang cukup rapi dan membawakan ceritanya ini bergerak dengan klimaks yang dituturkan dengan porsi yang pas.
Tokoh-tokoh di dalam novel ini sebenarnya nggak terlalu banyak. Karena di sini Jane juga digambarkan sedikit demi sedikit juga menemukan tempat-tempat baru sehingga tokoh-tokoh baru seringnya muncul seiring Jane menempati tempat baru tersebut. Dan bisa dibilang tuh sedikit banget tokoh yang seolah memihak kepada Jane atau yang bersikap baik terhadap Jane.
Tokoh Jane sendiri aku suka dengan sifatnya, karena dia digambarkan sebagai gadis yang mandiri dan tau what is the best for her. Dan dia tidak memiliki prinsip untuk bergantung dengan orang lain sekalipun dia diiming-imingi oleh sesuatu yang wow yang mungkin orang lain akan berpikir Jane Eyre adalah gadis "jual mahal". Mengingat, sekali lagi, setting waktu novel ini yang sudah lebih dari 1,5 abad yang lalu membuat karakter Jane yang seperti itu memang cukup jarang terjadi. Wanita dengan karakter yang seperti itu mungkin bisa kukatakan akan mendapatkan pandangan dan respon yang berbeda dari sekelilingnya. Namun Jane seolah memiliki prinsip hidupnya sendiri sehingga dia tetap berpegang teguh dengan sifat yang seperti itu.
Hal yang aku suka dari novel ini adalah bagaimana isu-isu terkait feminisme diselipkan di dalam novel ini secara halus, dan hal itu terlihat dari sifat Jane Eyre yang mandiri itu. Dan juga beberapa isu lain yang mungkin di abad sekarang ini masih dapat ditemukan di sekeliling kita atau masih relevan sehingga memang membaca novel ini semacam memiliki kekaguman tersendiri karena penulis seolah dapat "mempertahankan" apa yang terjadi di dalam novel ini. Dan sebagai reminder juga bahwa sifat Jane Eyre ini sedikit demi sedikit harus diaplikasikan di kehidupan sekarang, even tho aku bukan cewek.
Sementara untuk hal yang kurang kusuka adalah mengenai keabsurdan penulis bertutur. Meskipun aku sebenarnya suka dengan latar tempat di novel ini yang menggambarkan kesejukan dan keindahan alam, aku kadang merasa deskripsinya terlalu intens, hahaha. Dan juga di beberapa bagian diselipkannya semacam unsur horor yang menjadikan novel ini agak berbelok sedikit vibe-nya. Aku nggak menyangka sih sebenarnya akan ada sedikit unsur tegang atau horor di dalam novel ini, terutama mengingat novel ini kebanyakan bersettingkan di rumah bangsawan gitu.
But so far untuk cerita dan messagenya sendiri aku sangat menikmatinya dan merekomendasikannya ke kamu semua. Dan karenanya aku mau kasih 4 dari 5 bintang untuk novel klasik ini. Memang membaca novel ini butuh kesabaran karena tebalnya 500-an halaman, atau mungkin kalau versi terjemahannya bisa sampai 600-an. Tapi menurutku novel ini worth it untuk dicobain dibaca. Dan banyak sekali hal yang bisa dibicarakan atau didiskusikan dari novel ini.
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Jane Eyre yang ditulis oleh Charlotte Bronte. Terima kasih buat yang sudah baca sampai sini dan kita ketemu lagi di blog selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar