Buat kamu yang suka cerita-cerita fantasi dengan nuansa adventure yang seru untuk diikutin, aku rasa novel Emerald Atlas karyanya John Stephens ini bakalan cocok sama kamu! Aku sendiri pun merasakan hal yang sama ketika membaca novel fantasi yang sepertinya ditujukan untuk middle grade yang satu ini.
Novel ini juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia yang judul terjemahannya itu menjadi Atlas Emerald. Oke, so langsung saja kita mulai yuk ke ulasan novel ini.
Sayangnya mereka adalah anak asuhan yang sedikit merepotkan, karena bagi para calon pengasuh, mereka harus mengasuh ketiga-tiganya sekaligus. Belum lagi beberapa kenakalan yang dibuat adik-adik Kate sanggup membuat mereka berpindah-pindah dari panti asuhan satu ke panti asuhan lainnya.
Suatu hari panti asuhan yang mereka tinggali ini kedatangan tamu spesial yang singkat cerita membatalkan pengasuhan ketiga anak ini. Mengetahui hal ini pemilik panti asuhan tersebut marah besar dan mengirim ketiga anak ini menuju tempat terakhir yang sekiranya mau menampung mereka.
Pergilah mereka menuju panti asuhan yang tidak diketahui ini yang ternyata harus menyeberangi perairan. Mereka bertiga tidak mempunyai gambaran seperti apa panti asuhan yang akan menyambut mereka. Dan di tengah ketidaksadaran itu pula mereka akan dihadapkan oleh tantangan dan petualangan yang menanti mereka di sana.
Dari blurb singkat barusan mungkin kamu sudah kebayang ya kalau ceritanya akan bernuansa petualangan khas dari cerita-cerita remaja yang sering kita temui di novel-novel fantasi. Aku pribadi meskipun cukup sering menemukan cerita serupa, cerita di dalam novel ini ternyata membawa kesan tersendiri.
Sekarang kita akan membahas tentang narasi dari cerita ini. Novel ini dituturkan dari sudut pandang orang ketiga yang akan berfokus pada tiga tokoh utama kita. Selain itu juga ada penuturan yang menggunakan sudut pandang beberapa tokoh lain yang nantinya akan kita temui di bab-bab selanjutnya. Meskipun menggunakan POV orang ketiga, kita sebagai pembaca tetap bisa mengetahui isi pikiran serta perasaan dari masing-masing tokoh yang ada di dalam sini.
Lewat penggambaran penulis, kita juga bisa berimajinasi tentang beberapa tempat dan juga objek-objek yang memang khas novel-novel fantasi. Aku pribadi takjub dengan bagaimana penulis sanggup mendeskripsikan beberapa hal tersebut yang sukses bikin aku melantunkan chef's kiss.
Selanjutnya untuk alur yang mana menjadi hal yang unik di dalam novel ini, alur di novel ini dituturkan secara maju dan mundur. Kenapa aku bisa bilang unik? Karena di sini tokoh-tokoh yang ada akan terlibat dengan time travel yang menyebabkan mereka akan terjebak di masa lalu. So itu kenapa alur mundur di dalam sini diceritakannya dari kejadian itu.
Meskipun aku juga pernah membaca beberapa novel tentang time travel, tapi "masa lalu" di dalam novel ini benar-benar unik dan membuat pembaca merasa ada sesuatu yang bisa dipertaruhkan. Dan itu juga akan berpengaruh terhadap apa yang terjadi di masa depan alias di masa sekarang dalam novel ini.
Tokoh-tokoh di dalam novel ini ada lumayan banyak yang mungkin kalau dibikin listnya bisa panjang juga. Tapi untuk tokoh utama kita alias tiga bersaudara ini, aku bener-bener suka banget. Kate yang bersifat adil dan bijak, Michael yang rasa ingin tahunya tinggi, dan juga Emma yang kocak dan bisa membuat cair situasi genting cukup menyuguhkan berbagai warna dalam cerita yang ini.
Selain itu karakter tokoh-tokoh sampingan yang benar-benar variatif juga membuat novel ini terkesan hidup dan nyata.
Hal yang aku suka dari novel ini yang pertama adalah bagaimana alurnya ditata rapi dan bagaimana potongan-potongan kejadian di sini bisa disusun secara apik dan rata hingga membawa kita ke puncak atau momentum yang membuat segala sesuatu dapat terjadi dan terdengar secara make sense.
Kemudian bagaimana penulis juga mampu menyuguhkan cliff-hanger di setiap akhir bab yang bikin pembaca mau untuk terus mengikuti ceritanya hingga selesai juga oke punya. Nggak luput dari plot twist-plot twist kecil yang ditampilkan juga membuat ceritanya jadi apik.
Sementara untuk kekurangan yang aku rasakan di novel ini di beberapa part bisa terkesan panjang dan mungkin sedikit membuat gregetan. Akan tetapi tetap ketolong dengan bagaimana unsur suspense yang membuat pembaca merasa ingin tahu tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Hal itu membawa ke kesimpulan terakhir tentang penilaian untuk novel ini. Aku kasih 5 bintang full untuk novel fantasi ini. Salah satu best book-ku di tahun ini yang mungkin akan aku sering bahas ke depannya. Dan ini aku sangat rekomendasikan buat kamu baca kalau kamu suka novel dengan genre fantasi, middle grade, atau adventure.
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel The Emerald Atlas yang ditulis oleh John Stephens. Kalau kamu punya rekomendasi lain novel dengan genre serupa, boleh tulis di kolom komentar di bawah ya! Aku akhiri dulu blognya sampai sini dan kita ketemu lagi di blog selanjutnya ya!
Komentar
Posting Komentar