Halo semua! Aku tiba-tiba ngilang tanpa kabar dan sudah lumayan lama nggak update blog baru ya. Jadi aku di awal November ini cukup disibukkan dengan kegiatan ujian praktik, makanya agak nggak ngelirik blog nih. Tapi kali ini aku kembali lagi dengan review salah satu buku yang sudah jadi wishlist aku nih.
Wah buku apa tuh? Jadi kali ini aku ngereview Ingo karyanya Helen Dunmore. Aku cukup sering ngelihat judul ini di mana-mana sekitar 2-3 tahun yang lalu, dan baru punya kesempatan untuk baca di bulan ini. So tanpa berlama-lama langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya!
Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Sapphire dan juga kehidupan bersama keluarganya. Di sini digambarkan keluarga Sapphire tinggal di sebuah pondok yang membutuhkan sedikit banyak perjalanan lika-liku untuk tiba di tebing yang langsung mengarah pada pantai.
Awalnya Sapphire menganggap semua hal itu biasa dan membosankan, sampai suatu saat ayahnya dikabarkan menghilang dan tidak ada yang tahu keberadaan ayahnya. Kapal yang digunakan ayahnya berlayar terakhir kali masih utuh namun jasadnya tidak pernah ditemukan.
Sapphire dan kakaknya, Conor, menyangkal ayah mereka meninggal dunia. Dan semakin hari, Sapphire mulai menyadari bahwa lautan di bawah sana seolah "memanggil"nya, dan membuat Sapphire mengetahui sendiri apa yang tersimpan di lautan itu.
Premisnya cukup menarik dan misterius ya, apalagi dengan memasukkan setting tempat berupa perairan juga sukses bikin bulu kuduk merinding.
Sekarang aku mau mulai dari narasinya. Novel ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama dari sudut pandangnya Sapphire. Lewat sudut pandang Sapphire ini aku jadi tahu bagaimana kehidupan keluarga Sapphire berlangsung, dan bagaimana Sapphire merasa keluarga mereka semacam memiliki "pembatas".
Aku pribadi suka dengan gaya bercerita penulis. Terkesan selayaknya membaca novel-novel misteri-thriller yang dipadukan dengan unsur fantasi, ditambah lagi setting tempat yang cukup mendukung. Di akhir bab, penulis juga mampu untuk membuat cliff-hanger sehingga kita para pembaca dibikin penasaran bagaimana kelanjutannya.
Alur di novel ini bisa kubilang maju mundur dengan menceritakan pengalaman Sapphire ketika mengunjungi suatu gereja dengan patung putri duyung yang tergores di bagian badannya. Kemudian kita akan mengikuti letak pondok yang menjadi tempat tinggal Sapphire hingga akhirnya keputusan ayah Sapphire yang berlayar dengan kapal kesayangannya.
Pergerakan alurnya sendiri menurutku cukup konstan sih, nggak terkesan terburu-buru, malahan itu yang membuatku semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya akan menjadi seperti apa.
Selanjutnya untuk tokoh-tokoh, di sini nggak terlalu banyak sih, bahkan hanya mengerucut pada keluarga Sapphire dan beberapa orang terdekat saja. Untuk karakter Sapphire sendiri di beberapa bagian tuh aku cukup bersimpati, terutama hal yang berhubungan dengan ayahnya lah ya. Di satu sisi dia yakin kalau ayahnya masih hidup, namun kenyataan seolah membuatnya berkata lain.
Tapi aku seneng sih karena tokoh Sapphire ini cukup berkembang sampai akhir cerita, bahkan ada satu hal yang harus dipertaruhkan Sapphire yang menyangkut tokoh lain. Pokoknya keren banget deh. Di tengah situasi genting, dia masih sempat memikirkan orang lain, even dia benci sama orang itu. Hal yang harus ditiru nih!
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka, di sini tentu saja atmosfer yang disajikan. Aku nggak akan bosen-bosennya bilang kalau novel ini cukup punya setting yang cukup kuat dan mampu memikat pembaca hingga halaman terakhirnya. Meskipun ini masih nggantung ceritanya, dan kalau kita lihat di Goodreads memang ada lanjutan dari judul yang ini, novel ini nggak nyesel untuk dinikmati.
Sementara untuk hal yang kurang kusuka mungkin adalah terletak pada keputusan-keputusan sepele yang seharusnya lebih bijak lagi diambil oleh Sapphire. Beberapa tokoh di sini mungkin cukup mengintimidasi sih jadi aku paham kenapa Sapphire bertindak begitu.
Tapi hal itu nggak membuatku berpaling untuk kasih novel ini 5 dari 5 bintang. Setelah membaca novel ini aku tersadar kalau memang bacaan-bacaan yang bisa bikin deg-degan gini cukup lama nggak aku nikmatin, dan novel ini hadir di waktu yang tepat. Aku rekomendasikan novel ini buat remaja yang mungkin ingin eksplorasi jenis bacaan karena di sini ada unsur misteri yang diperciki unsur fantasi.
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Ingo yang ditulis oleh Helen Dunmore. Buat kamu yang sudah baca aku penasaran nih gimana impresinya. Sekian dulu ya blog kali ini dan kita ketemu di blog yang selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar