Sekitar tahun 2021 aku pernah membaca salah satu karya Keigo Higashino yang judulnya Keajaiban Toko Kelontong Namiya, dan di bulan ini aku akhirnya punya kesempatan lagi nih untuk baca judul lain dari Keigo Higashino yang masuk salah satu wishlistku, yaitu Malice atau judul terjemahannya yang menjadi Catatan Pembunuhan Sang Novelis.
Jadi di blog ini aku bakalan membahas nih bagaimana impresiku terhadap novel itu serta review mengenai novel ini.
Ohiya, sebelumnya aku mau mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1444 H untuk kamu yang merayakan ya. Mohon maaf kalau mungkin aku ada kesalahan dalam review-review di blog sebelum-sebelumnya ya! Dan sekarang kita langsung saja mulai yuk ke reviewnya!
Novel ini menceritakan seorang penulis terkenal bernama Hidaka Kunihiko yang ditemukan tewas di dalam ruang kerjanya dalam keadaan terkunci. Diduga korban terbunuh dengan cara dicekik dan polisi mendapati dua tersangka yaitu istri Hidaka dan sahabat Hidaka, Nonoguchi Osamu.
Seorang detektif dikerahkan untuk kasus ini, yaitu detektif Kaga. Detektif Kaga lama kelamaan mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan hubungan persahabatan Hidaka dan Osamu, tidak seperti yang dibicarakan.
Dan lama kelamaan detektif Kaga mulai menyoroti satu tokoh yang diduga sebagai pelakunya. Detektif Kaga mempunyai keyakinan besar terhadap si pelaku, namun dia belum bisa memastikan mengapa si pelaku sampai bertindak demikian.
Nah dari proses penyelidikan itulah akhirnya detektif Kaga menyelam jauh hingga menelusuri kehidupan zaman dulu dari para tokoh di sini, hingga menemukan detail-detail kecil yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Ceritanya mungkin terkesan terbelit-belit apalagi mungkin buat kamu yang belum terbiasa dengan cerita misteri pembunuhan seperti ini. Jujur aku pribadi juga sudah lama nggak baca novel bergenre serupa tapi menurutku ceritanya bener-bener mantul banget. Mari kita mulai ke reviewnya.
Yang pertama di sini aku mau bahas narasinya dulu. Novel ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama dari sudut pandang dua tokoh utama kita, yaitu Nonoguchi Osamu yang mana sahabat Hidaka Kunihiko dan juga detektif Kaga. To the point aja aku merasa nyaman banget dengan bagaimana cerita ini dinarasikan. Benar-benar mengalir dan bacanya tuh jadi pengen untuk balik terus halamannya.
Aku juga suka bagaimana penulis memilih diksi yang sederhana dan bagaimana ceritanya benar-benar dibangun sehingga tidak menimbulkan kesan terburu-buru.
Ngomongin soal narasi, di sini kita akan diperlihatkan pada sebuah format catatan atau diary--sesuai dengan judul novel ini--dari Nonoguchi. Ternyata passion Nonoguchi sebagai seorang penulis juga membuatnya mencurahkan hal-hal yang terjadi di kehidupannya baru-baru ini lewat tulisan. Dan tak terkecuali peristiwa di malam di mana Hidaka terbunuh.
Alih-alih menjadi catatan sepele, justru catatan itulah yang benar-benar akan menjadi patokan atau fondasi dalam cerita ini hingga halaman terakhir. Dan lewat kelihaian penerjemah juga, kita bisa menikmati ceritanya sampai halaman terakhir. Semacam ada daya pikat tersendiri dari cara novel ini diceritakan.
Alur novel ini bergerak maju mundur, di mana kita pada awalnya akan diperlihatkan cerita dalam format diary milik Nonoguchi. Kalau tidak salah dalam diary ini dibagi menjadi 7 bagian cerita yang menjelaskan kronologis atau mungkin apa-apa saja yang dialami Nonoguchi pada saat sebelum dan sesudah terjadinya pembunuhan. Kemudian kita akan masuk ke bab selanjutnya yang mulai diceritakan dari sudut pandang si detektif Kaga.
Seperti yang aku singgung sebelumnya, pergerakan alurnya tuh nggak dibuat tergesa-gesa tapi juga nggak dibuat terlalu lama, jadi kita nggak bosen juga untuk mengikuti ceritanya. Bahkan bisa kubilang kamu bakal menemukan plot twist di sepertiga bagian awal buku ini, yang justru akan bikin kamu nggak sabar untuk balik terus halamannya dan cari tahu kebenaran apa yang sebenarnya terjadi.
Kalau ngomongin soal tokoh-tokoh, mungkin di sini ada banyak yang mana berada dalam lingkup kehidupan Hidaka Kunihiko seperti istrinya, sahabatnya, bahkan mantan istrinya dan beberapa orang seperti teman sekelas Hidaka saat SMP. Tokoh-tokoh baru ini bakalan muncul seiring dengan interogasi yang dilakukan oleh detektif Kaga demi menemukan informasi sekecil-kecilnya, dan aku kagum aja sih karena banyaknya tokoh yang terkesan "random", tapi lama kelamaan cukup berpengaruh terhadap hasil akhir ceritanya.
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka dari novel ini. Yang pertama tentu saja perasaan senang akibat bisa membaca novel wishlist ini, yang didukung oleh narasi yang bener-bener gila, top banget deh. Aku nggak akan bosen bilang kalau narasinya tuh enak dan cantik. Bukan sekadar puitis tapi bikin mengerutkan kening gitu sih. Benar-benar mengalir dan dibuat tertipu oleh setiap kalimatnya.
Ngomongin masalah tertipu, begitu pula yang akan kamu dapatkan ketika sampai di bagian plot twist. Dan setelah plot twistnya diungkapkan kamu bakalan merasa tertipu dengan kalimat-kalimat yang diutarakan sebelumnya. Bener-bener mindblowing dan bikin aku sampai mikir "kok bisa ya, detektif Kaga ini memecahkan masalahnya sebegitu detailnya dan sebegitu pecahnya." Bahkan orang awam pun mungkin nggak akan mikir sejauh detektf Kaga kali ya.
Dan cerita ini juga ditutup dengan sempurna, benar-benar membahas dan menjawab pertanyaan yang terasa janggal di tengah-tengah buku. Memang sih semakin ke belakang tuh fokus kita seperti teralihkan namun suatu saat tuh bikin bertanya-tanya lagi, "tunggu, hal yang itu gimana ya kelanjutannya?" atau "yang tadi belum ada kejelasan", tapi semua bakalan terlihat di akhir cerita ini yang ditutup dengan kalimat penutup yang... kucup deh!
Sementara untuk hal yang kurang aku suka, mungkin terletak pada bagaimana beberapa kali aku merasa cerita di dalam sini dibuat "mengada-ngada" tapi in a good way sih. Mungkin beberapa hal atau detail-detail mulai sedikit banyak terkuak belakangan, meskipun itu terdengar membantu dalam kemajuan kasus, tapi aku pribadi sih kadang merasanya kayak sengaja ditambah supaya menambah kesan dramatis dan menjadikan kasus ini masuk akal dan bisa terus berlanjut dan mendapat kesimpulan yang pas.
Cuma itu nggak mengurangi aku untuk memberikan rating 5 dari 5 bintang untuk novel ini. Benar-benar aku kasih full 5 stars, dan aku benar-benar rekomendasikan novel ini buat kamu penggemar cerita misteri atau mungkin yang baru pertama kali mau coba baca karya Keigo Higashino. Dan nggak heran sih kalau novel ini sudah diterjemahin ke banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia, dan banyak disukai oleh orang-orang.
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Malice atau Catatan Pembunuhan Sang Novelis yang ditulis oleh Keigo Higashino. Kalau kamu sudah baca novel ini boleh banget dishare di kolom komentar impresinya ya! Sampai sini dulu blognya dan kita ketemu lagi di blog yang selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar