Aku menyelesaikan satu buku yang supertebel yang pastinya kamu pernah lihat, entah itu di toko buku, perpustakaan, atau di timeline sosial media kamu. Buku yang digadang-gadang best seller di hampir semua negara dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa ini tentu saja menarik perhatianku, dong. Dan setelah kubaca aku harus mengakui bahwa novel ini memang layak untuk dibaca.
Emangnya aku ngomongin novel apa sih? Jadi novel yang lagi kubahas yaitu Dunia Sophie yang ditulis oleh Jostein Gaarder. Sebuah novel yang menghadirkan tema & genre filsafat di dalamnya yang dikemas dalam cerita fiktif yang menarik.
Penasaran gimana impresiku terhadap novel tebal yang satu ini? Yuk ikutin terus blog kali ini ya, karena bakal seru banget.
"Siapa kamu?"
Belum selesai sampai di sana, dia kemudian mendapat surat aneh kedua yang juga berisi pertanyaan yang aneh:
"Dari manakah datangnya dunia?"
Karena kedua pertanyaan itulah Sophie mulai memikirkan segalanya dan berusaha untuk mendapatkan jawaban yang semakin lama justru semakin membuatnya pusing.
Tak kunjung mendapatkan jawaban yang indah, lambat laun banyak surat mulai berdatangan yang berisi sebuah pelajaran-pelajaran filsafat. Sophie mulai tertarik mengikuti hal tersebut dan mendedikasikan banyak waktunya untuk belajar filsafat.
Ibu dan gurunya menyadari perubahan pada Sophie dan tanpa diindahkan oleh Sophie, dia terus menekuni bidang baru ini. Dan di tengah-tengah proses penyerapan ilmu baru itu, Sophie mendapatkan sebuah teror yang menghantui dirinya terkait dengan seseorang lain di luar sana yang berusaha untuk mengintai dan mengontrol dirinya. Pertanyaannya adalah mampukah Sophie untuk menyelesaikan pertikaian tak kasat mata yang menjarit dirinya dengan hal di luar sana itu? Kamu bisa cari tahu jawabannya di novel ini ya.
Sekarang aku mau mulai untuk bahas narasi di novel ini. Narasinya menggunakan sudut pandang orang ketiga yang akan berfokus pada Sophie itu sendiri. Selain itu di sini kita juga akan mengikuti ceritanya dalam format sebuah surat yang akan didapat Sophie pada hari-hari berikutnya, selain dari dua surat misterius awal yang menjadi "pembuka" dirinya untuk berkenalan dengan filsafat.
Aku sendiri merasa kalau narasi Jostein Gaarder di sini enak banget untuk dibaca. Sekitar tahun 2019 aku pernah baca dua judul dari Jostein Gaarder dan merasa kesusahan untuk mengikutinya, mungkin karena sekarang udah banyak-banyak mendapatkan informasi seputar filsafat, mengikuti novel ini bukan tantangan baru buat aku pribadi.
Dan karena ada bagian yang seperti sebuah surat, aku merasa di bagian itu tuh kadang terlalu lama sampai-sampai aku mikir, ini kalau in real life berapa lembar sih sebuah surat bisa diketik seperti itu. Tapi kalian nggak perlu khawatir karena formatnya akan dibedakan dari font yang dipakai. Jadi nggak akan ketuker gitu loh mana bagian yang menceritakan Sophie, mana bagian yang diambil dari surat tersebut.
Dan mengikuti cerita ini semakin ke belakang, aku juga menemukan unsur lain dari novel ini, yaitu magical realism dan mungkin sedikit fantasi. Jadi kayak ada semacam penyegaran gitu loh sembari kita mengikuti narasi-narasi filosofis di sini.
Lanjut untuk alur, novel ini bergerak maju mundur. Kenapa aku katakan begitu, karena sebenarnya setting novel ini ada pada tahun 1990. Tapi meskipun begitu aku bisa bilang novel ini tuh kerasa modern dan rasa-rasanya bisa dibaca kapan aja. Terbukti udah lebih dari 20 tahun lalu novel ini masih hits sampai sekarang dan masih banyak yang baca juga.
Ceritanya sendiri bermula ketika Sophie yang baru saja pulang dari sekolah dan menemukan surat misterius tadi. Kemudian Sophie mulai mempertanyakan beberapa hal "janggal" kepada ibunya, yang tentu saja direspon dengan kebingungan. Mengapa pula anak gadisnya menjadi aneh seperti ini dalam rentang waktu yang tiba-tiba, dan itu membuat ibunya merasa ngeri, meskipun berusaha dia tutupi.
Selanjutnya di sini aku mau bahas tentang tokoh-tokoh. Di sini memang nggak terlalu banyak sih tokoh-tokoh yang disebutkan dalam kehidupan Sophie, paling-paling tuh tokoh-tokoh yang diceritakan oleh "guru" filsafat Sophie seperti Aristoteles dan lainnya. Emang sih kita juga akan mengikuti biografi tokoh-tokoh atau para filosof di dalam sini, mau nggak mau. Sehingga kita tuh jadi kayak bacain buku teks sejarah yang dirangkum jadi satu di dalam sini.
Oiya ngomongin soal para filosof, hal ini tuh bikin aku kagum karena penulis bener-bener ngeriset dari para filosof yang hidup di zaman sebelum masehi sampai yang terakhir ada di sekitar tahun 1900-an. Nggak heran sih kalau novel ini jadi punya jumlah halaman sebanyak 798. Dan selain itu juga bikin aku kagum karena bagaimana penulis bener-bener bisa masukin semua para tokoh filosof, atau tokoh yang berpengaruh di bidang filsafat ini, dalam satu buku yang utuh, padat, dan kompleks.
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka dari novel ini. Selain bahwa narasinya enak untuk diikuti, membaca novel ini juga sedikit banyak membuka cara berpikirku yang sebelumnya nggak pernah kepikiran. Kalau bahas tentang filsafat, biasanya tuh nggak akan jauh-jauh dari topik "dari mana bumi atau kehidupan berasal", begitu pula dengan novel ini, kamu juga nggak akan luput dari topik tersebut.
Banyak banget yang mungkin akan mengaitkan pembahasan filsafat dengan agama, tapi kamu nggak akan menemukan hal itu di sini. Bisa kubilang, nggak akan menyulut salah satu keyakinan lah ya. Bener-bener dibahas tuntas dan dibahas dari berbagai sudut pandang, yang nggak bikin kamu salah sangka atau malah menyudutkan keyakinan tertentu.
Selain itu aku juga nggak nyangka kalau di novel ini tuh ada plot twistnya! Jostein Gaarder tuh seolah bener-bener pengen ngehibur pembaca dengan menghadirkan kejutan-kejutan kecil sehingga baca buku ini tuh kayak nggak jenuh gitu loh. Dan emang bener, plot twist itu bener-bener bikin aku sampe coba cerna terus bagian tersebut sampai-sampai masih nggak connect sama sekali, hahaha.
Sementara untuk hal yang kurang kusuka di sini mungkin terletak pada beberapa bagian yang jujur saja cukup membosankan, apalagi karena di sini bisa kubilang tuh 75% membahas biografi dari banyak filosof di dalam sini. Jadi mengikuti cerita tersebut dari penuturan salah satu tokoh di sini emang harus bikin kita melek dan menyimak setiap informasi yang diberikan. Yaa palingan itu aja sih yang agak mengganjal buat aku.
Dan kita sudah sampai pada poin terakhir nih dari review kali ini yaitu rating. Dan setelah melewati beberapa pertimbangan dan coba kupikir-pikir serta kutelaah lagi isi dari novel ini, aku mau kasih novel ini 5 dari 5 bintang. Sebuah novel dengan tema yang nggak biasa dan bakalan menjadi salah satu bacaan wajib buat kamu yang ingin mengeksplor jenis bacaan baru. Novel ini beneran aku rekomendasikan untuk dibaca berbagai kalangan umur, ya nggak anak-anak juga sih, tapi yang intinya mau untuk mendapat informasi baru dan belajar mengenai filsafat, novel ini bener-bener cocok buat kamu!
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Dunia Sophie yang ditulis oleh Jostein Gaarder. Kalau kamu ada yang sudah baca novel ini bisa tulis impresinya dong di kolom komentar. Dan aku akhiri dulu blognya sampai sini, dan kita akan ketemu lagi di blog yang selanjutnya! Dadah!~

Komentar
Posting Komentar