Kembali lagi akhirnya aku membaca salah satu novel misteri-thriller yang cukup populer beberapa tahun belakangan ini, dan aku akhirnya punya kesempatan untuk baca di bulan ini. Novel yang mau aku bahas kali ini yaitu Sometimes I Lie karyanya Alice Feeney.
Mungkin beberapa di antara kamu juga udah pernah dengar ya judul yang satu ini, dan aku juga memasukkan novel ini ke wishlistku sebelumnya nih. So here I am, bakalan kasih tahu ke kamu impresiku terhadap novel yang satu ini.
So, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai~
Di tengah kebingungan-kebingungan yang dialami Amber, sepotong memori lambat laun mulai tampak dan membuatnya mengaitkannya dengan kondisinya saat ini.
Amber Reynolds mendifinisikan dirinya dalam 3 kalimat, yang mana bisa kamu temukan di sinopsis buku ini:
Tentu saja statement yang dinyatakan oleh Amber itu memikatku sebagai pembaca. Dan mencoba mencari tahu, sebenarnya apa yang terjadi. Dan terlebih-lebih lagi, apa yang sedang disembunyikan oleh Amber. Yang kamu akan tahu jawabannya di dalam novel ini.
Sekarang kita mulai ke reviewnya. Di sini yang pertama aku mau bahas soal narasinya. Novel ini dituturkan lewat sudut pandang orang pertama dari sudut pandangnya si Amber Reynolds. Selain itu di beberapa bagian nanti kamu akan menemukan penuturan kisah dari sebuah diary di tahun 1992.
Bisa kubilang narasi di dalam novel ini benar-benar memainkan peranan penting, karena akan membawa dan mengajak pembaca untuk sama-sama berpikir, sebenarnya apa sih yang terjadi di sini. Kita juga bisa tahu betapa chaosnya perasaan yang dialami oleh Amber, menyangkut masalah-masalah kecil di pekerjaan dan rumah tangganya. Dan lewat sudut pandang Amber pula kita jadi tahu bagaimana sih kehidupannya sebelum terjadinya koma tersebut.
Dan ngomong-ngomong soal koma nih, yang mungkin menjadi "puncak" kejadian yang dialami oleh Amber, kita juga jadi tahu apa yang sedang dirasakan oleh orang koma. Menurutku penulis begitu lihai dalam menggambarkan banyak situasi di dalam novel ini, termasuk kondisi orang yang sedang koma. Aku juga nggak tahu gimana yang pastinya, namun lewat narasi itulah kita sedikit banyak jadi tahu bahwa orang koma tidak sepenuhnya "tinggal diam".
Alur di dalam novel ini bergerak maju mundur di mana kita akan dihadapkan dengan kondisi Amber yang dalam kondisi koma dan juga rentetan peristiwa yang terjadi seminggu sebelum terjadinya koma yang dialami oleh Amber. Menurutku, pemilihan setting waktu di akhir bulan Desember, yang mana mendekati tahun baru, sangat pas karena seolah mendukung suasana dramatis di dalam cerita ini. Rasa-rasanya tuh kayak jadi ada kompleksitas di dalam ceritanya itu sendiri.
Dan aku suka dengan bagaimana penulis memain-mainkan peranan waktu dengan menghadirkan sebuah diary di tengah-tengah cerita, yang otomatis membuat kita mulai menduga-duga apa hubungan diary ini dan juga kehidupan Amber Reynolds. Dan penulis juga tidak terkesan untuk buru-buru, melainkan memanfaatkan setiap momen dari pergerakan ceritanya itu sedemikian rupa.
Selanjutnya aku mau bahas tokoh-tokoh di novel ini. Nggak terlalu banyak sih, yang mungkin juga akan membuat kita mulai mencurigai beberapa tokoh di dalam sini. Karena kondisi Amber yang koma itulah kita mulai sedikit menemukan benang merah yang mana mengarah pada cerita-cerita misteri, yang otomatis mengerucutkan satu tokoh tertentu.
Tiap tokoh di dalam sini menurutku juga berada di aerea yang tak terbaca, abu-abu gitu. Sehingga untuk menebak dan meyakinkanku akan karakternya tuh agak sedikit susah, setelah kita mulai membaca penuturan setelahnya. Dan kamu akan menemukan kengerian-kengerian di karakter salah seorang tokoh di sini. Tentu aku nggak akan sebutkan namanya, tapi melihat hingga akhir cerita dia emang benar-benar tokoh yang patut dicurigai.
Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka dari novel ini. Aku suka bagaimana novel ini seolah menghipnotis pembacanya lewat pemilihan kata-katanya. Menurutku penulis cukup pandai memilih opening cerita seperti itu yang membuat pembaca akhirnya bertanya-tanya dan melanjutkan ceritanya untuk mencari tahu secara lanjut.
Dan ini mungkin menjadi poin plus yang suka diomongin orang-orang ya, yaitu narasinya tuh nipu pembaca! Ini nih yang aku maksudkan kalau novel ini emang benar-benar menghipnotis. Di beberapa spot tuh kita merasa ditipu. Entahlah jika itu bisa dibilang plot twist, tapi ketika membaca bagian tersebut kita seolah merasa bahwa segala sesuatunya mulai berubah, dan cara pandang kita untuk meneruskan novel ini tuh juga ikut berubah. Seolah kita jadi makin aware sama ceritanya.
Terlebih di sini kan menggunakan "Terkadang Aku Berbohong" sebagai judul dan slogan, membuatku tuh jadi mulai mikir, kira-kira apa yang dibohongi dan siapa yang dibohongi. Tapi sampai bagian akhir pun menurutku kewaspadaanku pun tetap luput.
Tapi kalau ditanyain apakah plot twist nya beneran bikin tercengang, kayak yang orang-orang bilang, hmm... rasa-rasanya sih enggak ya. Menurutku plot twistnya nggak yang sampai bikin tercengang bahkan aku coba telaah sampai halaman terakhir, nggak ada sesuatu yang mencengangkan di bagian endingnya. Atau mungkin aku yang nggak nemu kali ya...
Sementara untuk hal yang aku kurang suka, mungkin ketidak-siap-an ku terhadap beberapa unsur dewasa yang ada di novel ini. Sebenernya nggak yang gimana-gimana banget sih, tapi mungkin itu jatohnya trigger warning. Jadi kamu bisa cari tahu beberapa trigger warning novel ini di Goodreads sebelum memutuskan untuk mau baca atau enggak.
Dan awalnya aku mikir mungkin itu akan ada kaitannya dengan psikologis yang dimiliki Amber, dan hubungannya dengan kejadian yang kita ikutin selama ini. Dan mungkin di beberapa bagian tuh cukup repetitif dan terkesan "kapan harus selesainya ya" gitu.
Dan ini membawaku ke kesimpulan terakhir mengenai rating dari buku ini. Aku mau kasih 4 dari 5 bintang untuk novel yang bisa kubilang genrenya lebih ke psychologycal thriller ini. Karena yang dimainkan pikirannya tuh bukan cuma para tokohnya, melainkan kita-kita yang sebagai pembaca. Seolah tokoh-tokoh di sinilah yang menipu pembacanya lewat narasi yang disajikan.
Kalau ditanya ini recommended atau enggak, mungkin menurutku novel ini hanya sebatas boleh dicoba aja sih. Nggak yang sampai "kalian wajib baca ini untuk mendapatkan plot twist terluar biasa yang pernah kalian temuin" juga. Cuman untuk narasinya, bolehlah sedikit mendapat apresiasi~
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Sometimes I Lie yang ditulis oleh Alice Feeney. Kalau kamu pernah baca novel ini juga boleh share opininya di kolom komentar ya! Aku akhiri dulu blognya sampai sini dan kita ketemu lagi di blog yang selanjutnya! Dadah~
Komentar
Posting Komentar