Pernah nggak kalian ketika baca suatu buku, pada awalnya nggak terlalu banyak berekspektasi, dan ketika selesai dibaca, buku tersebut meninggalkan kesan yang sangat berarti buat kalian.
Begitu juga dengan komik Witch Hat Atelier vol. 1 karyanya Kamome Shirahama yang bakal aku bahas di kesempatan kali ini. Nggak menyangka bahwa cerita ini meninggalkan kesan yang berarti buat aku.
So, ya udah deh, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke pembahasan komik ini!
Komik ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Coco, yang hidup di sebuah pedesaan. Ibunya adalah pengerajin kain yang mana sering mendapatkan pesanan untuk beberapa orang-orang penting.
Coco punya semacam spot bermain tersendiri yaitu di atap, dan sering menyaksikan para penyihir berkeliaran dengan kekuatan-kekuatan yang mereka miliki. Terbang ke sana kemari, menaiki kereta yang didorong oleh segerombol hewan. Hal itulah yang membuat Coco memiliki impian untuk menjadi penyihir, dengan segala keunikan dan keajaibannya.
Ibunya berkali-kali mengatakan bahwa penyihir bukanlah diciptakan, namun dilahirkan.
Hingga suatu saat, salah seorang pembeli di usaha ibunya mengetahui keinginan besar Coco tersebut. Coco mulai menyadari bahwa pria itu memiliki pengetahuan banyak seputar dunia sihir, sampai-sampai dia mencoba "meniru" apa yang dilakukan oleh Pria itu.
Namun Coco membuat kesalahan, yang membuatnya dipindahkan ke sebuah tempat di mana para penyihir di-training untuk menggunakan kekuatan-kekuatan yang ada. Apakah yang dilakukan Coco dan bagaimana dia bisa menghadapinya, kamu bisa baca sendiri di komiknya ya!
Sekarang aku mau bahas narasi di sini. Komiknya digambarkan dengan sangat amat cantik! Hal pertama yang aku apresiasi dari komik ini adalah art style-nya yang bener-bener detail, rumit, dan indah. Jadi membaca komik ini tuh kayak ada nuansa fantasi dan magical realism yang benar-benar mendukung ceritanya. Aku juga suka dengan bagaimana penggunaan beberapa efek seperti gelap terang dan coretan yang dramatis di dalam cerita ini.
Alurnya sendiri bergerak maju-mundur yang mana bermula dengan Coco dengan kebiasaan sehari-harinya, menatap atap, sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang pria misterius yang mulai membuatnya kagum akan pengetahuan sihirnya. Untuk alur mundurnya sendiri, kita akan mengikuti beberapa masa lalu dari tokoh pria penyihir dan juga dari masa lalu Coco itu sendiri.
Bisa kubilang alurnya cukup cepat, atau mungkin alurnya sama sekali nggak berasa lambat, karena di sela-sela kita mengikuti ceritanya, akan menyaksikan kekuatan-kekuatan atau masa lalu dari beberapa tokoh di sini, yang menurut aku digambarkan dengan cukup apik. Sehingga membaca komik ini sendiri nggak bikin bosen.
Tokoh-tokoh di dalam komik ini bisa dibilang ada banyak sih ya, apalagi Coco hidup di desa yang mana masyarakat desa tersebut cukup akrab satu sama lain. Dan karena di sini akan ada dua setting tempat yang berbeda, yang mana setting tempat selanjutnya berada di sebuah tempat training para penyihir, kita juga akan bertemu dengan teman-teman baru Coco yang juga dalam masa training.
Coco sendiri bisa aku bilang anak yang cukup curious, penuh rasa ingin tahu, dan nggak gampang menyerah. Dia juga punya tekad untuk menjadi penyihir, meskipun orang-orang sekitarnya meremehkan atau hanya menanggapinya dengan mengucapkan "bahwa penyihir hanyalah cerita belaka". Meskipun ada orang yang nggak suka dengannya, tapi dia menghadapinya dengan cukup sabar. Sesuatu yang harus kita contoh dari anak kecil!
Sekarang aku mau bahas tentang hal yang aku suka di sini. Selain fakta bahwa ilustrasinya digarap dengan cukup apik dan sangat memukau, ceritanya sendiri juga nggak kalah keren kok! Aku suka dengan nuansa atau vibe yang ditawarkan dari komik ini yang bisa membawa kita ke dunia fantasi baru dengan penggambaran yang lebih jelas lagi.
Aku juga suka dengan bagaimana konsep "training penyihir" di dalam sini, bahwa semua orang (lebih tepatnya di cerita ini adalah anak-anak), yang memang mau menjadi penyihir, tetap bisa menjadi penyihir, meskipun mereka harus melalui serangkaian tes yang melelahkan.
Sementara untuk hal yang aku kurang suka, mungkin hanya terletak pada salah satu sifat tokoh di dalam sini yang mana mau menjatuhkan Coco dan membuat tes yang harus dia jalani itu gagal. Tapi lagi-lagi, Coco dengan penuh rasa ingin tahunya dan juga adaptasinya yang cepat, sanggup melewati apa yang dilakukan tokoh ini terhadap Coco. Yang mana itu juga berarti penulis sukses membuat emosi yang bercampur di ceritanya.
Karenanya kita akan masuk ke poin terakhir alias rating, dan untuk komik ini aku mau kasih rating 5 dari 5 bintang. Komik yang cocok dibaca saat lagi ingin menikmati cerita fantasi, dengean visual yang no kaleng-kaleng, megah, dan kerasa magical!
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai komik Witch Hat Atelier vol. 1 yang ditulis oleh Kamome Shirahama. Kalau kamu sudah membaca komik ini boleh banget ditulis di kolom komentar di bawah mengenai opininya. Aku akhiri dulu blognya sampai sini dan kita akan ketemu lagi di video selanjutnya, dadah!~
Komentar
Posting Komentar