Langsung ke konten utama

Review Pedoman Menulis Fiksi yang Indah

Di sini ada yang pernah kepikiran mau nulis cerita fiksi? Entah itu cerpen, novel, atau bahkan naskah drama? Nah aku baru saja membaca salah satu buku yang membahas tuntas dan membahas habis-habisan bagaimana sih cara kita bisa menulis fiksi yang no kaleng-kaleng, bahkan bisa membuatmu punya pembaca favorit!

Buku yang mau aku bahas di kesempatan kali ini yaitu Making Shapely Fiction atau judul terjemahannya jadi Pedoman Menulis Fiksi yang Indah yang ditulis oleh Jerome Stern. Waktu itu aku beli buku ini di Togamas, tapi kalau kamu nggak nemu mungkin bisa coba cari di official store-nya Penerbit Diva Press.

Oke deh, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya!



Seperti judulnya, buku ini akan ngasih tahu ke kamu gimana sih caranya membangun sebuah cerita fiksi sehingga membuat cerita yang sukses dengan sedikit sentuhan-sentuhan yang bikin cerita kamu makin bagus lagi.
Memang sih buku ini bukan kayak semacam tips yang dituliskan dalam poin-poin atau urutan gitu, jadi kamu bisa baca sesuai dengan kebutuhan kamu.

Buku ini sendiri dibagi menjadi empat bagian besar di mana di masing-masing bagian itu berisikan bab-bab yang akan menjelaskan secara detail kesemuanya dari unsur-unsur apa saja yang ada di dalam cerita fiksi.

Nah di sini aku mau bahas singkat nih mengenai apa saja yang dibahas di masing-masing bagian tersebut.

Bagian Pertama: Bentuk-bentuk Fiksi
Di bagian pertama ini lebih ke bagaimana kita memulai sebuah cerita untuk menarik minat pembaca. Kadang nggak jarang juga loh bagian yang tersusah justru adalah opening alias pembuka untuk cerita kita, sehingga gimana cara kita memulai dan gimana cara kita mulai mengembangkan dari pembukaan itulah yang akan dibahas di bagian ini.

Salah satu faktor penentu keberhasilan cerita juga terletak pada tokoh yang kita garap. Di bagian ini kita juga akan diperlihatkan nih bagaimana tokoh kita benar-benar krusial dalam menentukan jalannya cerita. Jangan dibuat terlalu sedikit dan jangan dibuat terlalu banyak. Terlalu sedikit tokoh akan membuat kebanyakan orang bosan, tapi terlalu banyak tokoh akan membuat fokus teralihkan.

Bagian Kedua: Jeda Peringatan
Bagian ini adalah bagian yang lumayan pendek karena hanya berisikan semacam do's and dont's untuk penulis dalam membangun cerita. Di sini penulis lebih menekankan bahwa jangan menulis apa yang tidak kita ketahui, begitu juga jangan menulis apa yang kita ketahui. Nah loh, bingung kan?

Jadi maksudnya di bagian ini tuh kita bener-bener harus melakukan riset. Salah satu hal yang harus aku akui cukup susah saat membuat cerita fiksi. Memang sih ya ketika keasyikan menulis suatu cerita, kadang kala kita menemui jalan buntu karena nggak tahu sebuah konsep yang sedang kita tuliskan. Let say ada sebuah hal yang mana kita nggak tahu bagaimana detail dari hal tersebut, tentu saja itu akan membuyarkan bagaimana cerita berjalan.

Nah di bagian ke dua ini penulis menjabarkan banyak sekali contoh yang membuat kita mendapatkan perspektif baru dalam menulis, serta kita bisa tuh seenggaknya mengecek bagaimana feel atau nuansa yang didapatkan dari contoh-contoh yang diberikan.

Bagian Ketiga: Dari Ketepatan ke Zigzag: Alfabet Untuk Penulis Puisi
Berbalik dengan bagian kedua, bagian ini adalah bagian terpanjang dari buku ini, bahkan kayaknya paling memakan banyak space. Di bagian ketiga ini benar-benar akan membahas sedetail mungkin semua unsur yang mungkin pernah terpikirkan atau yang pernah kalian tahu dalam sebuah cerita fiksi. Tentu saja nggak semuanya harus kalian ikuti atau kalian baca, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan cerita kalian masing-masing.

Aku sendiri cukup kagum sih dengan bagaimana Jerome Stern mendapatkan banyak sekali definisi dari beberapa unsur yang mungkin nggak pernah kita sadari keberadaannya, namun ternyata itu sering banget kita temui ketika baca buku. Atau misalnya kita sudah familiar dengan polanya, di buku ini dikasih tahu ternyata pola tersebut mempunyai istilah.

Pokoknya membaca bagian ketiga ini bener-bener serasa lagi baca dictionary dan juga buku referensi, karena kita bakal dikasih tahu habis-habisan bagaimana dan apa saja unsur yang membangun fiksi, dan nggak ketinggalan dengan contoh yang dikasih sama penulis untuk masing-masing unsur tersebut.

Bagian Keempat: Bahan Bacaan: Di Mana Belajar Lebih
Nah kita sudah masuk ke bagian terakhir. Di bagian ini tuh kita bakal mendapat bacaan-bacaan baik buku, artikel, koran, bahkan jurnal, yang pernah dibaca sama penulisnya untuk juga ikut kita baca nih sebagai sumber referensi yang lain. Dan di masing-masing rekomendasi bacaan yang dikasih sama penulisnya, kita juga bisa lihat review singkatnya lah ya dari Jerome Stern ini.

Aku sendiri lumayan syok karena untuk bagian ini juga lumayan banyak ya halamannya, untuk hitungan referensi atau daftar pustaka. Dan harus aku akui bahwa penulisnya sendiri dalam menuliskan buku ini, yang mana bukan fiksi, porsi risetnya otomatis jauh lebih besar...

***

Oke sekarang aku mau bahas buku ini secara keseluruhan. Aku akan membahas hal apa saja yang aku sukai dari buku ini.

1. Yang pertama tentu saja dari covernya, bagian luar buku ini yang bikin aku akhirnya memutuskan untuk memilih, membeli, dan membaca bukunya. Covernya terkesan simpel, elegan, dan bener-bener menarik mata. Ditambah judulnya yang cukup menggelitik bikin aku penasaran untuk baca.

Well, memang aku ada rencana untuk menulis buku, jadi itu kenapa ketika membaca judulnya tuh aku kayak ke-trigger untuk beli dan baca. Mungkin buat kamu yang juga punya kondisi yang sama akan merasakan hal yang sama denganku, mungkin...

2. Tentu saja buku ini sangat informatif, terutama buat kamu yang sedang menggeluti sesuatu di bidang sastra. Mungkin buat kamu yang mahasiswa sastra akan sangat terbantu dengan penjelasan dan referensi yang ada di dalam buku ini, karena aku sebagai yang awam pun bisa mengakui kalau buku ini memang sejelas itu dalam menjabarkan bagian-bagian atau poin yang ingin disampaikan.

3. Dengan adanya contoh penerapan dari masing-masing poin yang dijelaskan oleh penulis juga bikin buku ini semakin compact dan padat. Nggak jarang beberapa contoh yang dituliskan di sini bikin aku ngakak karena bagaimana ternyata memasukkan unsur humor juga membuat pembaca jadi betah dengan ceritanya, asalkan dengan porsi yang nggak over.

Lewat contoh itu pula, kita bisa tahu nih cerita-cerita modelan bagaimana yang agaknya "red flag" untuk pembaca. Karena aku sendiri pun dengan beberapa contoh kadang merasa nggak nyaman, sehingga itu berarti penulis berhasil memberikan contoh-contoh yang sebaiknya kita hindari dalam aplikasi cerita kita yang sesungguhnya.

Meanwhile buku ini menurutku punya kekurangan mayor yang juga bikin aku nggak bisa kasih rating tinggi-tinggi untuk buku ini, yaitu:

1. Kurangnya variasi atau modifikasi dalam layout buku ini. Aku kurang tahu juga sih ya kalau untuk versi bahasa Inggris atau versi bahasa lain, tapi berdasarkan apa yang aku baca yang diterbitkan oleh Diva Press, menurut aku layout buku ini terlalu monoton dan cenderung membosankan. Nggak ada variasi baik dari font, warna, atau bahkan sekadar grafis kecil-kecilan untuk mengistirahatkan mata.

2. Beberapa contoh yang diberikan oleh penulis mostly adalah karya-karya klasik. Mungkin buat kamu yang nggak familiar dengan nama-nama penulis klasik dan karyanya, akan kesusahan untuk membayangkan skema yang diberikan Jerome Stern di buku ini.

Tapi setelah aku cari tahu ternyata Jerome Stern ini memang penulis yang sudah lama meninggal dunia, lebih tepatnya di tahun 1996. Jadi setelah kupikir-pikir, nggak heran kenapa Jerome Stern menyertakan banyak sekali karya-karya klasik dunia dan membahasnya secara tuntas di bukunya yang ini.

Dan ini akan berakhir pada poin terakhir alias rating untuk buku ini, aku pribadi ngasih 3 dari 5 bintang untuk buku ini. Memang nggak tinggi dan bukan judul favorit aku, tapi barangkali di luar sana akan ada yang terbantu setelah membaca buku ini.


Oke itu tadi adalah reviewku mengenai buku Pedoman Menulis Fiksi yang Indah yang ditulis oleh Jerome Stern. Kalau kamu sudah baca judul yang ini boleh kasih tahu di kolom komentar di bawah gimana impresinya.

Aku akhiri dulu blognya sampai sini dan kita akan ketemu di review-review selanjutnya. Dadah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Tragis Satu Keluarga Karena Terjerat Hal Gaib? Review Novela Pasien

Halo semuanya, kembali lagi ke review buku dan kali ini aku ingin mereview salah satu novel yang baru banget terbit di awal tahun ini, dan sudah mulai booming di mana-mana karena isinya yang katanya cukup mengejutkan dan mencengangkan. Kali ini aku mau ngebahas novel Pasien yang ditulis oleh Naomi Midori. Dan FYI Pasien ini menjadi karya debut dari penulis yang ternyata mendapatkan sambutan yang baik dari para pembaca-pembaca loh. Aku pribadi akhirnya punya kesempatan buat baca buku ini dan kali ini aku mau sharing ke kamu gimana sih impresiku terhadap novel yang satu ini. Sebelumnya, di sini aku mau menginformasikan sekali lagi, untuk buku ini kamu bisa pinjam lewat salah satu program yaitu Perpus Berjalan, yang bisa kamu dapatkan informasi lebih lengkapnya  di sini  ya. Dan tanpa berlama-lama lagi langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya! Oke aku sebenernya sedikit bingung mau mengkategorikan buku ini apa, mungkin cocoknya disebut novela kali lah ya karena memang jumlah hal...

Kisah Roman yang Nggak Biasa Dibalut Cover yang Cantik, Review Novel Hello, Cello.

Adakah dari kamu yang merupakan seorang pembaca AU? Kalau aku pribadi aku belum pernah cobain baca baik yang versi chat yang bisa kamu akses di twitter, ataupun versi cetak dalam bentuk novel. Kebetulan beberapa hari lalu aku sudah menyelesaikan satu novel adaptasi dari AU yaitu Hello, Cello. karyanya Nadia Ristivani. Mungkin beberapa dari kamu sudah nggak asing lagi ya dengan judul yang satu ini, termasuk aku yang menjadikan judul ini sebagai wishlist beberapa waktu yang lalu. Anyways selamat hari Natal buat kamu yang merayakan ya! So without any further ado, lets get started to the review!~ Novel ini menceritakan seorang gadis bernama Helga yang mana seorang penulis cerita-cerita roman. Meskipun Helga menuliskan cerita bergenre roman, kisah cinta yang dialaminya tidak mendapatkan keberuntungan sedikit pun. Pasalnya, sudah berkali-kali Helga mengalami akhir pahit yang sama di setiap hubungan yang dijalaninya. Hingga suatu saat, salah seorang cowok populer bernama Cello mencoba mendeka...

Baca Novel ini Bikin Merinding Sama Kelakuan Manusia! Review Novel Ve

Nggak kerasa 2024 sudah sampai di bulan Februari. Dan sedikit berbeda dengan kebanyakan orang yang mengawali atau menentukan tema bacaan di bulan ini dengan romance, aku memutuskan untuk membaca buku-buku dengan genre misteri-thriller. Salah satunya yang akan aku review di kesempatan kali ini, yaitu Ve karyanya Vinca Callista. For your information, buku ini adalah buku ke-2 dari Vinca Callista yang aku baca, dan kali ini aku akan mencoba review dengan sedikit comparison dengan buku lain yang pernah aku baca. So, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Vermillion yang lebih akrab dipanggil Ve. Suatu hari setelah ia pulang dari rumah temannya, ia mendapati kondisi apartemennya yang tidak seperti biasanya. Ayahnya mulai meracu mengatakan bahwa ibunya pergi, pergi bersama selingkuhannya menuju London. Ve dengan pikiran yang belum sepenuhnya bisa mencerna semua ini, mulai disadarkan kembali dengan ayahnya yang meng...

Mengulik Perjuangan Pendidikan di Sebuah Desa Terpencil di Sumatra Selatan? Review Novel Laskar Pelangi

Halo semuanya! Setelah sekian lama aku nggak bikin review lagi, akhirnya aku bisa membuat review lagi. Sudah lumayan lama nggak nulis blog karena aku disibukkan dengan kegiatan perkuliahan, yang nggak jarang juga membuatku cuma baca sedikit buku. Untuk di kesempatan kali ini, aku mau mereview salah satu novel Indonesia yang cukup fenomenal satu dekade kemarin yaitu Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Novel ini aku temukan di perpustakaan kampus aku dan di blog ini bakal aku review bagaimana impresiku. Jadi daripada penasaran langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Novel ini diawali dengan sebuah Sekolah Muhammadiyah di sebuah desa yang bernama desa Gantung di Belitung Timur, yang sempat mengalami mimpi buruk untuk menjadi bangunan terbengkalai, pasalnya pendaftaran murid baru di sekolah itu tidak mencapai target yakni hanya 9 dari 10 anak yang mendaftar di sekolah itu. Namun begitu terkejutnya mereka ketika detik-detik sekolah itu hendak dibubarkan oleh Depdikbud Sumatra...

Mengenal 5 Rasul Ulul Azmi Lewat Buku ini! Review Graphic Novel Ulul Azmi

Buat kamu yang Muslim, pasti sudah nggak asing dengan sebutan Ulul Azmi ya, yaitu 5 rasul yang diberkati wahyu luar biasa oleh Allah swt. dalam penyebaran agama Islam di zaman-zaman kehidupan Nabi. Nah pas banget nih aku ada satu bacaan tentang Ulul Azmi tersebut yang akan aku bahas di kesempatan kali ini. Di blog kali ini aku mau membahas sebuah graphic novel dengan judul Ulul Azmi: Kisah 5 Nabi Pilihan yang ditulis oleh Yuyun. Penasaran seperti apa impresiku? Langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Sesuai dengan judul dari graphic novel ini, di sini berisikan kisah 5 nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi, yang terdiri dari: Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan Muhammad saw. Mungkin kita pribadi sudah sering ya mendengar atau at least tahu bagaimana kisah dari nabi-nabi tersebut beserta wahyu-wahyu yang diberikan kepada mereka. Dan dengan adanya graphic novel ini semacam menjadi media lain untuk kita tahu cerita secara detailnya. Di sini berisikan 5 bab yang mana di masing-masing ...

Memasuki Dunia Magis Penuh Harmoni Lewat Tulisan Jostein Gaarder! Review Novel Dunia Maya

Aku yakin sebagian besar dari kalian sudah mengenal sosok Jostein Gaarder, salah satu penulis favoritku yang menyuguhkan cerita-cerita dengan nilai filsafat yang bikin kita jadi berpikir dua kali tentang arti hidup ini. Ciaelah, bahasanya puitis banget nggak tuh! Nah kali ini aku mau mereview salah satu novel Jostein Gaarder yang tanpa aku sengaja temukan di perpustakaan kampus aku, yaitu Dunia Maya. Membaca novel ini di tengah-tengah perkuliahan cukup menantang, apalagi novel ini mengangkat tema yang nggak biasa. Kalau kalian penasaran gimana isi dari novel ini, langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Novel ini sedikit unik dibandingkan karya Jostein Gaarder lain yang pernah aku baca, karena di sini tokoh utamanya bukan anak kecil melainkan seorang pria tua bernama Frank yang berperan sebagai ahli biologi. Frank yang sudah lama berpisah dengan mantan istrinya yang bernama Vera, mencoba membangun komunikasi sebaik mungkin lewat sebuah surat. Lewat surat itulah Frank akhirnya mulai b...

Misteri Gadis Cantik yang Nggak Bisa Mati? Review Komik Tomie vol. 1

Adakah kamu yang penggemar komik karya Ito Junji? Atau ada yang baru pertama kali mau baca karya-karya beliau? Kali ini aku juga mau membagikan pengalamanku untuk membaca karya Ito Junji untuk yang pertama kalinya. Komik yang mau aku bahas kali ini yaitu Tomie vol. 1 karya Ito Junji. Penasaran gimana impresiku setelah baca karya Ito Junji untuk yang pertama kalinya? Langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya! Komik ini bercerita tentang seorang gadis SMA bernama Tomie yang suatu hari dikabarkan meninggal dunia. Namun tewasnya Tomie sedikit meninggalkan kesan tragis bagi teman-temannya, karena Tomie ditemukan terpotong-potong atau termutilasi menjadi beberapa bagian. Tentu saja perbincangan meninggalnya Tomie menjadi hot news di sekolahnya. Namun sampai suatu ketika, teman-teman Tomie dikejutkan dengan fakta bahwa Tomie datang ke sekolah. Lengkap! Tidak ada cacat atau pun tanda-tanda dirinya pernah meninggal dunia. Namun, lama-kelamaan, banyak pria yang mulai mengincar Tomie untuk dijadi...

Review Novel Curiosity House: The Shrunken Head! Jadi Gini Ceritanya?

Halo semuanya! Bagaimana kabar kalian, aku harap kalian dalam keadaan sehat ya! Nah, di blog kali ini aku mau sharing dan review buku yang baru saja aku selesaikan, nih. Dan novel yang mau aku review adalah Curiousity House: The Shrunken Head karya Lauren Oliver dan H.C. Chester. Ini bukunya berseri dan aku baru baca buku pertamanya, mau tahu bagaimana pendapatku tentang buku ini yuk mari disimak! Seperti biasa akan aku mulai dari sinopsisnya. Bercerita tentang sebuah Museum Aneh Tapi Nyata milik seseorang bernama Mr. Dumfrey. Museum ini memang menampilkan barang-barang aneh bin nyeleneh di New York. Selain menampilkan barang-barang, museum ini juga memiliki para penampil untuk sirkus yang melibatkan beberapa tokoh yang memiliki keunikan tersendiri. Seperti keempat tokoh utama kita yaitu Thomas yang memiliki tubuh selentur karet; Philippa yang memiliki kekuatan super yang bisa membaca isi kantong serta pikiran seseorang; Sam yang superkuat, yang mampu menghancurkan benda apapun; Max ya...

Kasus Misteri Pembunuhan dengan Ending yang Kelewat Santai? Review Novel The Newcomer

Setelah membaca judul Malice yang ditulis oleh Keigo Higashino, aku melanjutkan untuk membaca judul lain dari seri detektif Kaga yang diterbitkan oleh Gramedia. Meskipun novel berseri, tapi ceritanya tidak saling bersambung. Makanya di blog kali ini aku bakalan membahas nih novel The Newcomer yang ditulis oleh Keigo Higashino, yang mana judul terjemahannya menjadi Pembunuhan di Nihonbashi. Tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Novel ini bercerita mengenai kasus pembunuhan yang menimpa seorang wanita berusia sekitar 45 tahun, yang ditemukan tewas di apartemennya di daerah Kodenma-cho. Detektif Kaga yang kita temui di novel Malice dikerahkan untuk kasus ini, yang mana posisinya baru saja dipindahtugaskan di Nihonbashi, dan dekektif Kaga-lah yang menangani kasus ini dengan beberapa seniornya. Tidak menyangka bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh detektif Kaga sedikit banyak akan mengungkapkan rahasia-rahasia dari banyak tokoh yang secara tidak langsung berhub...

Membuat Diri Kita Aware Lewat Novel Ini? Review Novel Pasukan Buzzer

Apakah kalian tipikal orang yang selalu menggeluti media sosial? Seberapa sering sih kalian mencari informasi di media sosial? Dan bagaimana jika kalian menemukan suatu berita tertentu yang membuat banyak sekali argumen? Nah pernah nggak sih kalian berpikir bahwa dunia di internet itu lebih rumit daripada dunia nyata? Hal-hal tersebutlah yang akan membuat kita bertanya-tanya saat membaca novel Pasukan Buzzer karya Chang Kang Myoung ini. Dan kali ini aku akan mengulas novel ini.   Novel ini bercerita tentang sebuah tim yang dinamai Tim Aleph yang memang memiliki jasa untuk memanipulasi sebuah situs untuk pemasaran dan berujung jasa mereka yang semakin sering diminati untuk beberapa keperluan-keperluan bahkan keperluan pribadi, seperti menyerang seseorang dengan menggunakan akun palsu dan diikuti oleh argumen lainnya dan beberapa hal lain yang dapat mereka lakukan di internet. Hingga suatu hari Tim Aleph mendapatkan sebuah tawaran yang aneh yaitu untuk menghancurkan suatu situs yang ...