Berhubung masih dalam masa libur studi, aku mulai menghabiskan stok bacaan aku yang aku pinjam dari perpustakaan kampus. Dan di kesempatan kali ini aku mau membagikan salah satu novel middle grade dengan tema magical realism, yaitu Skulduggery Pleasant yang ditulis oleh Derek Landy.
Sejujurnya ini baru pertama kali aku melihat judul ini tapi ketika melihat covernya cukup menarik dan aku sendiri pun sudah lama tidak membaca novel-novel middle grade jadi makanya aku antusias untuk membaca novel yang satu ini.
Oke jadi tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya!
Namun kematian itu bukan hanya menggemparkan, melainkan ada sebuah warisan yang ditinggalkan oleh pamannya dengan jumlah yang terbilang sangat besar untuk profesi pamannya yaitu penulis. Ditambah dengan posisi paman Stephanie yang tidak memiliki istri dan anak semakin membuat warisan itupun semakin menggiurkan.
Tidak hanya berhenti di situ. Tanpa sepengetahuan Stephanie dan keluarga besarnya ternyata pamannya itu menjatuhkan warisannya pada seorang tak dikenal yang berpakaian cukup aneh. Pria itu datang di persidangan dengan menggunakan pakaian serba tertutup--mantel, sarung tangan, topi lebar, dasi, dan sepatu tinggi. Padahal saat itu adalah musim panas.
Awalnya Stephanie tidak merasa ada yang aneh dengan itu semua, sampai dirinya mulai menemukan sebuah kenyataan bahwa dirinya mengenal lebih dalam sosok pria yang dititipi warisan oleh pamannya itu, yang ternyata sebuah kerangka yang mampu bergerak! Dan di sinilah kisah dan petualangan sihir Stephanie pun dimulai.
Langsung kita masuk ke reviewnya ya, untuk yang pertama di sini aku mau mereview narasinya dulu. Narasinya digambarkan dari sudut pandang orang ketiga yang akan berfokus pada Stephanie. Meski begitu, aku bisa merasakan bahwa dengan gaya bercerita tersebut masih terasa bahwa memang target pembaca untuk novel ini adalah pembaca range middle-grade atau sekitar SMP. Mungkin kalau kita mendengar kata sihir terutama untuk pembaca di usia tersebut, isi ceritanya nggak jauh-jauh dari petualangan dan permainan yang serba mengasyikkan dan semacamnya. Nah bisa kubilang novel ini juga menawarkan hal yang sama di sini.
Meskipun begitu aku bisa merasa bahwa penjabaran ceritanya sendiri cukup enak untuk diikutin bahkan aku bisa membaca cepat untuk novel ini, yang mungkin juga karena faktor ukuran font-nya lumayan besar. Dan bahasa yang digunakan pun menggunakan bahasa sehari-hari jadi cukup enak untuk diikuti.
Alurnya sendiri bergerak maju yang bermula dengan kabar kematian paman Stephanie yang menggemparkan. Memang kita sebagai pembaca akan dibawa bertanya-tanya ke mana arah cerita ini karena sama sekali belum ada unsur magical yang terasa di bagian awal cerita, malah ada bagian-bagian yang cenderung seperti novel horor. Namun meskipun begitu alurnya sendiri terbilang cepat bergerak karena ketika kita mulai disuguhkan oleh sihir dan segala macamnya itu, cerita mulai berjalan dengan "mulus" dan mulai banyak tantangan serta masalah.
Untuk tokoh-tokoh di sini ada banyak banget dan salah satu struggle yang aku alami adalah menghafal nama-nama mereka yang super banyak dan tidak simpel itu. Layaknya novel fantasi pada umumnya yang menggunakan nama-nama unik dan aneh, kamu juga akan menemukan hal itu di sini. Aku juga pada awalnya mencoba memperhatikan nama-nama tersebut dan melafalkan dengan terbata-bata, yang mana belum selesai satu nama berhasil aku ingat sudah muncul nama karakter baru.
Untuk Stephanie sendiri aku bisa bilang dia ini memang masih cukup labil dan mengambil kesimpulan yang sangat cepat berdasarkan instingnya sendiri. Nggak bisa dipungkiri bahwa dia masih anak-anak yang cukup banyak eksplorasi sana-sini, apalagi berkenalan dengan dunia sihir yang pastilah adalah mimpi besar anak-anak di usianya.
Sekarang aku mau membahas hal yang aku suka dari novel ini, yang pertama yaitu bagaimana novel ini ceritanya disajikan dengan fresh. Aku suka dengan bagaimana ide-ide yang dituangkan ke dalam ceritanya terkesan unik, menarik, dan kreatif. Terutama ketika bagian-bagian yang membahas sihir tersebut memang cukup memukau di beberapa bagian.
Selain itu aku juga dengan penjabaran masalah yang semakin lama semakin membawa kita ke sebuah permasalahan yang lebih kompleks lagi yang semua ini hanya berakar dari satu kejadian utama saja yaitu kematian paman Stephanie di bagian awal cerita. Nggak ketinggalan kita akan menemukan adanya plot twist yang semakin membuat kita mengerti kenapa ada kejadian-kejadian yang cukup janggal. Dan nggak ketinggalan adanya cliff-hanger yang membuat kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi di halaman-halaman selanjutnya, bahkan hingga bukunya pun selesai masih ada pertanyaan yang belum terjawab di sini.
Sementara untuk hal yang kurang aku suka, mungkin kurang enak jika aku menyebutnya kurang suka karena memang cerita ini berbasis magical theme ya, jadi akan ada banyak sekali hal-hal yang menurut aku kurang masuk akal aja gitu, apalagi untuk Stephanie yang masih berusia sekitar belasan tahun harus melakukan adegan kejar-kejaran dengan monster dan harus menyelamatkan dirinya dengan menceburkan dirinya ke danau. Menurut aku anak seusia itu terlalu labil dan cenderung nggak akan berbuat sesuatu yang banyak, sih. Hal ini sendiri memang cukup terlihat ketika beberapa tokoh yang mengatakan bahwa Stephanie ini "anak yang ingin ikut campur urusan orang tua" dan aku setuju akan hal itu. Tapi ya mau bagaimana ya, masa iya aku marah-marah ke novel yang jelas-jelas adanya fiksi fantasi belaka?
Dan karena pertimbangan-pertimbangan tadi akhirnya aku mau kasih novel Skulduggery Pleasant ini 4 dari 5 bintang. Walaupun begitu harus aku akui ceritanya fresh, menghibur, dan kreatif. Cocok buat kamu yang suka baca buku-buku middle grade dengan tema besarnya itu sihir.
Oke itu tadi adalah reviewku untuk Skulduggery Pleasant yang ditulis oleh Derek Landy. Kalau kamu pernah baca novel ini boleh tulis di kolom komentar ya opininya! Aku akhiri dulu revienwya sampai sini dan kita akan ketemu lagi di review-review yang selanjutnya. Dadah!
Komentar
Posting Komentar