Halo semuanya! Berjumpa lagi dengan aku masih di konten book talk bersama aku. Aku harap kalian gak bosen ya baca tulisan aku ini, hehehe. Di book talk kali ini aku pengen ngomong-ngomong aja sih. Lebih ke mengutarakan pendapat atau sebuah opini terhadap hal yang sebenarnya ini udah ada dari lama sih. Apa itu? Iya tepat sekali sudah ada di judul ya, hahaha, yaitu tentang buku bajakan.
Memangnya apaan sih buku bajakan? Buku bukannya terbuat dari kertas ya? Kalau bajakan terbuat dari apa dong? Kaca? Bukan ya teman-teman, bukan seperti itu penggambarannya. Jadi buku bajakan itu sama kok dengan buku yang sering kita temukan di toko buku, let say gramedia atau togamas. Terus apa dong yang membedakan buku bajakan dengan buku yang ada di toko buku? Keduanya kan sama-sama dipajang di "toko buku"? Tentu saja berbeda ya teman-teman.
Yang pertama aku mau bahas tentang buku yang dipajang di toko buku (gramedia, togamas, dsb). Buku-buku tersebut merupakan buku-buku yang memang dikirim dan dipesan langsung melalui penerbit. Jadi stok yang mereka pajang itu adalah buku-buku yang sudah diterbitkan oleh penerbit. Sementara kalau buku bajakan itu mereka semacam meng-copy buku terbitan penerbit. Hah, maksudnya gimana tuh. Ya namanya aja bajakan, mereka ya bajak buku tersebut dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling sering dilakukan dan kita temukan itu novel fotocopy-an. Jadi novel-novel tersebut "diproduksi" dengan cara menduplikasi, lewat fotocopy, dan menggunakan bahan dengan pengeluaran seminimal mungkin, yang otomatis tidak memberikan kualitas bagus. Coba saja deh kalian fotocopy 1 buku, pasti harganya gak akan lebih mahal dari harga bukunya, kan?
Lalu. Kenapa orang-orang masih beli buku bajakan? Simply karena murah. Buku bajakan mungkin (untuk orang awam terutama), dianggap hanyalah sebagai kumpulan kertas yang memuat tulisan sehingga menjadi suatu buku sama seperti buku-buku pada umumnya. Mereka beranggapan bahwa tidak masalah bagaimanapun tampilan buku tersebut (yang pasti buku bajakan memiliki tampilan jauh lebih buruk daripada buku original) yang penting memiliki isi yang sama. Aku pribadi agak geram ketika mendengar orang berkata seperti itu bahwa isi suatu buku tidak akan berubah dari proses yang ia lalui sebelumnya. Tapi dampaknya ini ternyata tidak main-main, lho!Buku bajakan ini hanya akan memberikan keuntungan para penjualnya, ya teman-teman. Jelas saja dilihat dari harga yang murah dengan proses produksi yang dilakukan sendiri, mana mungkin para penjual buku bajakan ini akan memberikan profit kepada penerbit apalagi penulis? Sementara untuk buku yang memang sudah diterbitkan para penerbit, semua bagian dari penerbitan mulai dari editor, translator kalau ada, lay-outter, dan berbagai macam orang di balik sana yang aku gak ngerti, termasuk penulis, akan mendapatkan uang dari hasil penjualan tersebut.
Terus kenapa sih orang-orang kok gak boleh beli lagi buku bajakan ini? Karena buku bajakan ini tentunya ilegal ya, teman-teman. Suatu karya yang dihasilkan oleh seseorang itu sudah memiliki hak cipta. Nah disini hak ciptanya yaitu berupa cerita yang para penulis ini sudah tuangkan ke dalam kertas. Tentunya proses menulis ini tidak mudah. Menulis novel tipis saja bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun, apalagi novel yang tebal. Tapi ternyata perjuangan para penulis gak sampai situ saja, ya! Mereka masih harus melalui proses penerbitan yang mana gak semua penerbit bisa menerbitkan karyanya lho! Bahkan beberapa penulis terkenal seperti Stephen King sempat mengalami penolakan di 30 penerbit. Tapi dia sekarang menjadi salah satu penulis favorit semua orang, wah keren!
Oke balik lagi. Terus kenapa sih harus beli buku original? Itu berarti kamu sudah sangat mendukung atas karya penulis. Kamu memberikan apresiasi terhadap penulis yang rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk menulis suatu cerita.
Kekurangan lain yang akan kamu dapati saat membeli novel bajakan adalah jeleknya kualitas yang mereka berikan. Buku bajakan cenderung rusak lebih cepat daripada buku original. Kalau dilihat-lihat, proses penjilidan buku bajakan alias buku fotocopy terkesan tidak niat dan memiliki banyak sekali damage. Tapi tak jarang juga, lho, buku bajakan yang diproduksi dengan cara yang sempurna yang bahkan menyerupai buku original! Wah kalian harus lebih berhati-hati ya dalam membeli buku.
Tapi perlu diingat ya, teman-teman. Buku murah itu tidak selalu buku bajakan, lho! Kalau kalian pengin cari tempat jual buku murah dengan kualitas tinggi dan pastinya original kalian bisa cek di sini. Di blog selanjutnya aku bakal ngomongin soal ciri-ciri buku bajakan. Pantengin terus blog ini ya. Dan kalian juga bisa request next aku untuk membuat konten apa lagi soal dunia buku. Terima kasih!
Komentar
Posting Komentar