Halo semuanya! Bagaimana kabar kalian, aku harap kalian dalam keadaan sehat ya! Nah, di blog kali ini aku mau sharing dan review buku yang baru saja aku selesaikan, nih. Dan novel yang mau aku review adalah Curiousity House: The Shrunken Head karya Lauren Oliver dan H.C. Chester. Ini bukunya berseri dan aku baru baca buku pertamanya, mau tahu bagaimana pendapatku tentang buku ini yuk mari disimak!
Kita lanjut ke poin kedua yaitu tentang narasi. Di sini narasinya menggunakan sudut pandang orang ketiga dari sudut pandang berbagai tokoh, terutama keempat tokoh utama kita: Thomas, Philippa, Sam, dan Max. Meskipun aku bilang narasinya menggunakan sudut pandang orang ketiga, di sini kita tetap akan ikut merasakan apa yang dirasakan masing-masing tokoh. Di beberapa scene, ada beberapa tokoh yang seperti meragukan hidupnya atau sedang bersedih, nah itu kita sebagai pembaca bisa merasakan simpati terhadap tokoh tersebut. Tokoh siapa dan hal apa yang dia pikirkan kalian bisa baca sendiri di bukunya ya! Nah kemudian mumpung masih membahas sudut pandang, di sini tuh aku baru menyadari bahwa tidak ada sudut pandang dari Mr. Dumfrey itu sendiri, sosok Dumfrey di sini lebih diceritakan melalui sudut pandang beberapa tokoh penampil yang berada di museumnya.
Selanjutnya yaitu adalah alur yang digunakan berupa alur maju. Dari awal, cerita ini terus bergerak ke depan. Dengan beberapa bagian kita akan diajak berkeliling museum Mr. Dumfrey ini. Kemudian nanti kita akan disuguhkan dengan adegan pementasan di mana para penampil akan menunjukkan bakat mereka di atas panggung. Reaksiku setelah selesai membaca part tersebut justru bingung karena apa lagi yang harus diikuti kalau adegan pementasannya selesai? Ternyata novel ini tidak sesederhana itu, di sini juga dimasukkannya unsur misteri yang membuat kita bertanya-tanya sebenarnya ada apa sih di dalam sini. Terlebih alur di awal menurutku cukup lambat yang membuatku cukup bosan sih. Bisa dibilang alurnya mulai agak ngalir di sekitar halaman 100 ke atas kalau buat aku pribadi.
Sekarang aku mau bahas tentang para tokoh yang ada di dalam sini. Di bagian awal saja cukup buat aku kewalahan dengan dimasukkannya berbagai macam tokoh di sini. Tapi mungkin karena para tokoh itu memiliki sifat serta keunikannya tersendiri, yang membuat aku tuh jadi bisa cepat untuk ngebedain mereka semua. Tak luput juga ada tokoh yang menyebalkan yang selalu menjadi pelengkap sebuah cerita. Aku cukup bertepuk-tangan kepada para penulisnya karena bisa menciptakan tokoh yang begitu banyak dengan sifat yang bahkan satu sama lain begitu kontras.
Bagian yang ditunggu-tunggu dari suatu cerita yaitu adalah plot twist. Semenjak suatu kejadian sudah dipaparkan di dalam sini, aku cukup banyak menerka-nerka bahwa cerita ini akan dibawa ke mana. Tapi entah ya mungkin karena alur serta narasinya yang menurutku cukup rapi dan cukup sering membelokkan cerita, seolah aku jadi lupa sama hal yang harus diselesaikan di dalam sini. Aku sempat mencurigai beberapa tokoh ketika diberikan clue di satu scene, tapi ya karena ada kejadian lain yang dialami sehingga aku jadi lupa dengan hal sebelumnya. Kalau ngomongin plot twist dari konflik utama aku bisa bilang gak sebegitu mencengangkannya sih, tapi cukup untuk menjawab pertanyaanku selama ini. Justru uniknya adalah, plot twist di sini gak memiliki hubungan dengan konflik utamanya, tapi ketika itu diungkapkan cukup membuatku kaget sih.
Selanjutnya adalah hal yang aku suka, apa lagi kalau bukan covernya yang apik dan kalau diperhatikan tuh cukup detail di bagian covernya. Warnanya yang juga cukup memikat yang bikin jadi pengen baca novel ini. Dan tentu saja aku suka dengan ceritanya yang memiliki petualangan seru di dalamnya.
Kemudian kalau ngomongin hal yang gak aku suka di sini sebenarnya gak yang terlalu gimana-gimana, lebih ke ekspektasiku di awal saja sih. Tapi setelah membaca buku ini sampai sekitar sepertiga awal, justru buku ini berubah menjadi buku yang di luar ekspektasiku. Aku gak nyangka kalau akan ada misteri yang harus dipecahkan di dalam sini. Dan bisa dibilang misterinya juga gak sesederhana itu, mengingat tokoh utama di sini adalah anak-anak. Dan aku juga agak kecewa karena menyadari bahwa fantasi yang ada di dalam sini bukan ke dunianya, tapi lebih ke sifat dari para tokoh itu tadi yang jadi unsur fantasinya.
Dan saran yang bisa aku kasih sebagai pembaca mungkin adalah di bagian plot twist nya itu tadi, yang menurutku peletakannya kurang pas aja sih situasinya. Kenapa di situasi seperti itu justru mengungkapkan plot twist nya yang menurutku agak aneh aja sih. Tapi overall aku suka sama cerita di sini.
And finally, berapa rating yang aku kasih untuk novel ini? Aku kasih rating 4.2 dari 5 bintang! Cukup mengobati rasa kangenku terhadap novel-novel fantasi dan action. Aku rekomendasikan ini ke kamu kalau kamu suka baca buku fantasi terutama yang mengandung misteri di dalamnya.
Nah itu tadi review mengenai novel Curiosity House: The Shrunken Head karya Lauren Oliver dan H.C. Chester. Apakah ada di antara kamu yang sudah membaca novel ini kasih tahu di kolom komentar di bawah ya! Kalau kamu pengin melihat review lewat video bisa cek di sini atau tonton tayangan berikut ya! Terima kasih.
Terima kasih buat kamu yang sudah baca sampai sini ya! Kamu bisa banget request untuk ide konten selanjutnya di blog ini. Atau kalau kamu mau mendapatkan konten tambahan berupa video bisa kunjungi channel YouTube-ku di sini. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih dan kita ketemu lagi di blog selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar