Di bulan ini aku kembali membaca salah satu novel berbahasa Inggris, yang bisa aku bilang genrenya itu perpaduan antara fantasi dan juga suspense, yaitu Hopes of the Enviers yang ditulis oleh Amal Al Awadhi.
Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih kepada penulisnya, yaitu Amal Al Awadhi, karena sudah memberikan aku kesempatan untuk membaca Hopes of the Enviers secara gratis. Dan buat kamu yang mau membaca juga mengenai novel ini, bisa kamu akses di aplikasi yang namanya Kobo Books. Dan setelah aku cek memang novel ini gratis, jadi nggak ada alasan buat kamu nggak baca!
Oke deh langsung aja kita mulai ke review dari novel ini!
Novel ini bercerita tentang jack, seorang anak laki-laki yang tidak bisa melihat. Jack percaya bahwa dirinya buta karena suatu hal, dan mengakibatkan dirinya tidak bisa melihat sejak 3 tahun. Namun ternyata Jack bukan buta yang sesungguhnya, melainkan orang tuanya membuatnya seolah-olah dirinya buta karena menyangkut mata Jack yang hampir membuat orang celaka.
Mengetahui fakta bahwa keberadaan jack kurang diinginkan yang disebabkan oleh matanya itu, Jack memutuskan kabur dari rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Jack pun tersesat dan bertemu seorang wanita yang membawanya ke
sebuah hutan di mana hutan tersebut menjadi portal dengan dunia lain dengan kehidupan yang lain pula. Wanita itu menawarkan jack tempat tinggal yang aman di dalam dunia itu namun dia tidak bisa keluar lagi jika dia mengatakan ya.
Jack mengatakan ya dan kehidupan Jack pun mulai berubah saat dia memasuki dunia itu, yang disebut sebagai House of Leon-Redak.
Tapi ternyata ketika dia memasuki House of Leon-Redak, banyak hal-hal aneh yang mulai bermunculan, termasuk membingungkan penduduk di sana. kamu baca sendiri untuk tahu selengkapnya ya!
Sekarang kita mulai ke reviewnya. Narasi di novel ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga yang mana akan berfokus pada Jack. Meskipun kita mengikuti dari POV orang ketiga, kita tetap dapat tahu apa yang dirasakan jack di dalam cerita ini. Cerita di sini bisa kubilang gaya narasinya seperti telling the story, seolah penulis membacakan atau menceritakan kepada kita bahwa cerita seperti ini memang ada atau benar adanya, dan itu menurut aku cukup unik sih.
Alur di novel ini bergerak secara maju, yang mana menurut aku alurnya cukup lambat sih ya. Penulis memang mengeksplorasi dalam pemilihan kata-katanya di dalam novel ini, sekaligus juga sih ya buat English Learner kayak aku, mendapatkan vocabulary-vocabulary baru di dalam sini. Ceritanya bermula ketika Jack yang menjalani hari-harinya seperti biasa, di mana dia hidup dengan penutup mata yang selalu melekat pada matanya. Hingga suatu ketika, hari di mana semua keluarganya berkumpul, beberapa anggota keluarganya berkumpul pada satu ruangan terkunci yang membahas tentang mata Jack yang dianggap mematikan. Dari situlah Jack mulai menyadari apa yang salah dengannya,
Tokoh-tokoh di dalam sini akan semakin banyak semakin kita mengikuti ceritanya, contohnya seperti teman-teman baru Jack di sekolah. Aku cukup amazed dengan bagaimana penulis menjabarkan karakter dari masing-masing tokoh yang ada di dalam sini dan membuat ceritanya juga semakin kompleks. Dan ternyata tiap tokoh yang ada di dalam dunia ini mempunyai kekuatan, meskipun mereka harus memakai penangkal.
Hal yang aku suka dari cerita ini yang pertama ceritanya cukup unik apalagi memasukkan unsur semi-fantasi ke dalam sini yang membuatku bertanya-tanya apa yang akan terjadi di dalam sini.
Kemudian aku juga suka ternyata konflik yang harus dihadapi oleh tokoh utama kita jack di sini ternyata cukup besar, yang mana notabene-nya dia masih anak-anak. Dan penyelesaian konflik di sini benar-benar hanya mengandalkan kekuatan super yang dia miliki. Gak lupa dengan tokoh-tokoh lain yang punya power problem solving yang kadang bikin aku amazed dan merasa kalah sama anak kecil! Hahaha.
Sayangnya, di beberapa bagian aku merasa too much information dengan dimasukkan hierarki politik yang ada di Leon-Redak dan juga bagaimana dimasukkannya juga konferensi pers (atau semacamnya) di sini setelah kedatangan Jack cukup menghebohkan. Juga bagaimana di sini ada narasi yang berkaitan dengan legenda yang mana itu menyangkut masa lalu leon redak juga menurut aku at some point agak membosankan.
Dan juga aku semakin ke belakang agak bingung karena aku merasa terlalu banyak yang ingin disampaikan penulis di dalam sini, sehingga ceritanya kehilangan fokus dan kehilangan daya tarik di bagian awal yang tadi kita temui.
Akhirnya ini membawaku ke kesimpulan terakhir yaitu mengenai poin rating, dan untuk novel ini aku mau kasih ratingnya 3 dari 5 bintang. Memang aku tidak memberikan rating yang tinggi untuk judul ini, tapi aku bisa rekomendasikan novel ini untuk kamu yang suka baca novel middle grade, khususnya dengan sentuhan fantasi dan suspense!
Oke itu tadi adalah reviewku mengenai novel Hopes of the Enviers yang ditulis oleh Amal Al Awadhi. Sekali lagi terima kasih buat Amal Al Awadhi karena sudah memberikan aku judul ini secara gratis, dan kalian juga jangan lupa untuk baca judul ini di aplikasi Kobo Books ya!
Aku akhiri dulu blognya sampai sini, dan kita akan ketemu lagi di blog yang selanjutnya! Dadah~
Komentar
Posting Komentar