Langsung ke konten utama

Kasus Kematian Anak SMA yang Membongkar Aib Banyak Orang? Review Novel One of Us is Lying

Masih seputar novel misteri-thriller, sekaligus dalam rangka menghabiskan TBR digital aku, kali ini aku mau review lagi novel yang sempat menghebohkan para pembaca nih. Dulu juga sempat ramai dan sering banget berseliweran di timeline sosial media aku.

Kali ini aku mau bahas One of Us is Lying yang ditulis oleh Karen M. McManus atau judul terjemahannya itu jadi Satu Pembohong, yang diterbitkan oleh Gramedia. Kalau kamu penasaran gimana impresiku terhadap novel ini dan berapa ratingnya? Langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya!



Novel ini bercerita tentang lima orang murid yang terkena detensi atau hukuman karena ketahuan membawa ponsel di sebuah kelas yang mengharuskan mereka untuk tidak membawa ponsel.

Singkat cerita mereka pun menjalani hukuman tersebut, dan salah satu dari mereka yang bernama Simon tewas di tempat setelah minum air. polisi menemukan bahwa terdapat minyak kacang pada gelas yang dipakai Simon, sementara Simon memiliki alergi terhadap kacang.

Tentu saja keempat siswa yang lainnya menjadi tersangka utama, karena siapa lagi yang ada selain mereka di ruangan yang sama dengan hari tewasnya Simon?

Akhirnya penyelidikan dan wawancara pun dilakukan seiring berjalannya waktu. Masing-masing keempat anak yang tersisa mempunyai "privillege" untuk menyewa pengacara terbaik mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersalah.

Namun seiring dengan penyelidikan itu dilakukan, ternyata masing-masing dari mereka mempunyai rahasia yang berusaha mereka tutupi dari publik. Terlebih Simon ternyata mengetahui rahasia dari masing-masing mereka yang hendak dia unggah di website berita pribadinya.

Mampukah polisi menemukan siapa dalang di balik tewasnya Simon di sini? Kamu bisa baca sendiri di bukunya ya!

Sekarang aku akan mereview bukunya. Yang pertama dari narasi di buku ini. narasinya dituturkan dari sudut pandang orang pertama dari masing-masing keempat anak yang tersisa, yaitu Bronwyn, Addy, Cooper, dan Nate. Masing-masing dari mereka mempunyai latar belakang dan lingkungan yang berbeda, sehingga kita akan tahu bagaimana mereka dibesarkan di keluarga masing-masing, bagaimana karakter mereka, dan bagaimana kebiasaan-kebiasaan mereka setiap harinya.

Awalnya aku cukup dibuat bingung karena lengah untuk menyadari aku sedang mengikuti penuturan dari siapa, tapi seiring berjalannya waktu aku bisa dibuat terbiasa dengan bagaimana pergantian POV tersebut.

Pemilihan diksi dari penulis juga menurut aku enak untuk diikutin dan dibaca, terasa deskriptif namun luwes.

Untuk alurnya sendiri bisa kubilang alurnya yaitu maju mundur. Simulai dengan bagaimana detensi itu dilaksanakan yang akhirnya mengumpulkan kelima murid tersebut. Di bagian-bagian awal kita bisa melihat bagaimana penulis mampu merangkai kata sedemikian kata sehingga pembaca bisa tersedot ke ceritanya. Ditambah dengan tewasnya salah satu dari mereka yang bikin cerita semakin tegang yang bikin aku bertanya-tanya "eh kenapa nih, kenapa nih" gitu.

Bisa kubilang cerita di sini sangat struktural. Seolah semuanya sudah direncanakan dengan matang dan hati-hati. Karena penuturan dari satu tokoh bisa jadi saling nyambung dengan penuturan dari tokoh yang lain. Dan itu menurut aku sangat mulus dilakukan.

Sekarang untuk tokoh-tokoh, tentu saja di sini ada  banyak banget. Selain empat tokoh utama di cerita ini, kita akan diperkenalkan dengan hampir the rest of the school alias seantero sekolah. Kita bisa tahu beberapa tokoh-tokoh yang pernah "dijahati" sama Simon lewat berita-berita yang dia up di website pribadinya.

Buat yang belum tahu, jadi ceritanya Simon ini kayak punya web semacam blog gitu di mana di situ isinya cuma gosip alias keburukan dari banyak siswa yang ada di sekolah tersebut. Tapi sayangnya berita itu bersifat fakta alias memang benar-benar terjadi. Tapi jatohnya kayak bongkar aib online gitu, jadi makanya kenapa banyak yang kurang suka dengan Simon di semasa hidupnya.

Kalau menyoroti empat tokoh utama kita, jujur aku bisa merasakan masing-masing dari mereka ini memang cukup suspicicious alias mencurigakan. Karena di beberapa tindakan tuh mereka seolah-olah seperti pelaku dari tewasnya Simon, tapi terkadang aku jadi nggak jadi menuduh mereka.

Kalau disuruh milih tokoh yang suka, mungkin aku akan memilih Bronwyn, karena bagaimana dirinya ternyata cukup dikenal sebagai sosok ambisius dalam akademik somehow bikin aku kagum. Terlebih bagaimana dirinya sudah mempersiapkan diri untuk masuk ke Yale University, yang mana itu jadi salah satu universitas impian aku juga!

Sekarang aku mau bahas hal yang aku suka dari novel ini, yang pertama yaitu bagaimana penulisnya bisa menyedot pembaca untuk mengikuti ceritanya. Sebenernya cerita mulai seru ketika tewasnya Simon itu dituturkan, yang membuat pembaca mulai merasa panik dan deg-degan.

Kemudian aku juga suka dengan pemilihan diksi di novel ini yang terkesan blak-blakan dan deskriptif, lagi-lagi. Entah kenapa ya aku tuh suka banget dengan gaya bercerita yang seperti itu. ada yang kayak gini juga nggak sih?

Dan yang terakhir aku suka dengan bagaimana dimasukkannya unsur drama seputar anak sekolah di sini, yang mana memang masalah-masalah seperti itu adalah masalah yang sedang dialami oleh anak-anak remaja. Berhubung aku juga pernah mengalami masa SMA yang masih nggak terlampau jauh dari waktu sekarang, di beberapa poin aku sempat merasa relate dengan keadaan beberapa tokoh di sini.

Sementara untuk hal yang kurang aku suka, kayaknya ini berhubungan dengan ekspektasi aku sendiri sih ya. Mungkin kamu yang mengharapkan plot twist yang mencengangkan kayaknya akan kecewa setelah membaca novel ini.

Aku merasa bahwa judul di novel ini at some point cukup menipu, karena aku kira ini berkaitan dengan siapa pelaku yang membunuh simon yang sesungguhnya. Tapi sepertinya memang aku yang terlalu berharap lebih kali ya?

Tapi memang di bagian ending, aku merasa buku ini seperti menipu pembaca yang bikin aku bilang "what? gitdoang ternyata? astaga" gitu. mungkin hal ini dirasakan juga oleh pembaca yang lain kali ya?

Dan kita akan lanjut ke poin terakhir untuk rating. Sayang banget rating aku untuk novel ini tuh ngedrop jauh banget. Percaya nggak sih, awalnya ketika membaca halaman 1-200 tuh aku fix mau kasih rating 5, tapi seiring berjalannya buku ini, makin lama ratingnya tuh makin turun gitu loh dan hingga akhirnya aku fix punya keputusan final untuk kasih novel ini 3 dari 5 bintang saja.

Buat kamu yang suka baca novel young adult dengan setting tempat di sekolah dan juga budaya Amerika, bisa banget baca novel ini sebagai salah satu referensi baru.



Oke itu tadi adalah reviewku terhadap novel One of Us is Lying atau Satu Pembohong yang ditulis oleh Karen M. McManus. Kalau kamu sudah pernah baca novel ini boleh tulis di kolom komentar di bawah gimana impresimu ya!

Aku akhiri dulu blognya sampai sini, terima kasih buat yang sudah baca, dan kita akan ketemu lagi di blog yang selanjutnya. Dadah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baca Novel ini Bikin Merinding Sama Kelakuan Manusia! Review Novel Ve

Nggak kerasa 2024 sudah sampai di bulan Februari. Dan sedikit berbeda dengan kebanyakan orang yang mengawali atau menentukan tema bacaan di bulan ini dengan romance, aku memutuskan untuk membaca buku-buku dengan genre misteri-thriller. Salah satunya yang akan aku review di kesempatan kali ini, yaitu Ve karyanya Vinca Callista. For your information, buku ini adalah buku ke-2 dari Vinca Callista yang aku baca, dan kali ini aku akan mencoba review dengan sedikit comparison dengan buku lain yang pernah aku baca. So, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Vermillion yang lebih akrab dipanggil Ve. Suatu hari setelah ia pulang dari rumah temannya, ia mendapati kondisi apartemennya yang tidak seperti biasanya. Ayahnya mulai meracu mengatakan bahwa ibunya pergi, pergi bersama selingkuhannya menuju London. Ve dengan pikiran yang belum sepenuhnya bisa mencerna semua ini, mulai disadarkan kembali dengan ayahnya yang meng...

Review Novel Curiosity House: The Shrunken Head! Jadi Gini Ceritanya?

Halo semuanya! Bagaimana kabar kalian, aku harap kalian dalam keadaan sehat ya! Nah, di blog kali ini aku mau sharing dan review buku yang baru saja aku selesaikan, nih. Dan novel yang mau aku review adalah Curiousity House: The Shrunken Head karya Lauren Oliver dan H.C. Chester. Ini bukunya berseri dan aku baru baca buku pertamanya, mau tahu bagaimana pendapatku tentang buku ini yuk mari disimak! Seperti biasa akan aku mulai dari sinopsisnya. Bercerita tentang sebuah Museum Aneh Tapi Nyata milik seseorang bernama Mr. Dumfrey. Museum ini memang menampilkan barang-barang aneh bin nyeleneh di New York. Selain menampilkan barang-barang, museum ini juga memiliki para penampil untuk sirkus yang melibatkan beberapa tokoh yang memiliki keunikan tersendiri. Seperti keempat tokoh utama kita yaitu Thomas yang memiliki tubuh selentur karet; Philippa yang memiliki kekuatan super yang bisa membaca isi kantong serta pikiran seseorang; Sam yang superkuat, yang mampu menghancurkan benda apapun; Max ya...

Kasus Tragis Satu Keluarga Karena Terjerat Hal Gaib? Review Novela Pasien

Halo semuanya, kembali lagi ke review buku dan kali ini aku ingin mereview salah satu novel yang baru banget terbit di awal tahun ini, dan sudah mulai booming di mana-mana karena isinya yang katanya cukup mengejutkan dan mencengangkan. Kali ini aku mau ngebahas novel Pasien yang ditulis oleh Naomi Midori. Dan FYI Pasien ini menjadi karya debut dari penulis yang ternyata mendapatkan sambutan yang baik dari para pembaca-pembaca loh. Aku pribadi akhirnya punya kesempatan buat baca buku ini dan kali ini aku mau sharing ke kamu gimana sih impresiku terhadap novel yang satu ini. Sebelumnya, di sini aku mau menginformasikan sekali lagi, untuk buku ini kamu bisa pinjam lewat salah satu program yaitu Perpus Berjalan, yang bisa kamu dapatkan informasi lebih lengkapnya  di sini  ya. Dan tanpa berlama-lama lagi langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya! Oke aku sebenernya sedikit bingung mau mengkategorikan buku ini apa, mungkin cocoknya disebut novela kali lah ya karena memang jumlah hal...

Kisah Magical Realism dengan Ilustrasi yang Juara! Review Komik Witch Hat Atelier

Pernah nggak kalian ketika baca suatu buku, pada awalnya nggak terlalu banyak berekspektasi, dan ketika selesai dibaca, buku tersebut meninggalkan kesan yang sangat berarti buat kalian. Begitu juga dengan komik Witch Hat Atelier vol. 1 karyanya Kamome Shirahama yang bakal aku bahas di kesempatan kali ini. Nggak menyangka bahwa cerita ini meninggalkan kesan yang berarti buat aku. So, ya udah deh, tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita mulai yuk ke pembahasan komik ini! Komik ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Coco, yang hidup di sebuah pedesaan. Ibunya adalah pengerajin kain yang mana sering mendapatkan pesanan untuk beberapa orang-orang penting. Coco punya semacam spot bermain tersendiri yaitu di atap, dan sering menyaksikan para penyihir berkeliaran dengan kekuatan-kekuatan yang mereka miliki. Terbang ke sana kemari, menaiki kereta yang didorong oleh segerombol hewan. Hal itulah yang membuat Coco memiliki impian untuk menjadi penyihir, dengan segala keunikan dan ...

Novel ini Bikin Pikiranku Jadi Rancu! Review Novel The Woman in the Window

Blog ini akan menjadi blog terakhir di 2023 di mana untuk menutup tahun aku akan memberikan reviewku mengenai salah satu novel thriller yang baru saja aku selesaikan di bulan ini. Setelah cukup lama aku nggak baca novel thriller, aku akhirnya memilih The Woman in the Window karyanya A. J. Finn untuk dibaca, dan ini ternyata di luar dugaan banget! Penasaran bagaimana impresiku lebih lanjut mengenai novel ini, langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya! Novel ini bercerita tentang Anna Fox, seorang wanita yang tinggal di sebuah rumah berlantai empat. Kegiatan Anna setiap harinya adalah memata-matai para tetangganya dari jendela rumahnya. Lewat jendela itu, Anna mampu mengetahui apa saja rahasia yang ada di sekitarnya. Suatu hari rumah di seberang taman kedatangan pengunjung baru, setelah pengunjung lamanya menyewakan rumah tersebut. Awalnya Anna tidak merasa ada yang aneh dengan keluarga kecil di sana, hingga suatu hari dia melihat kejadian yang tidak akan dia lupakan. Lewat jendela kamar...

Kaya Wangi Tembakau, Sarat Aroma Cinta? Review Novel Gadis Kretek

Di sini ada yang sudah nonton film Gadis Kretek nggak, baik secara online maupun offline? Aku sendiri sebenarnya kurang suka menonton film, apalagi kalau tahu film itu diadaptasi dari buku. Aku selalu merasa untuk harus baca bukunya dulu sebelum nonton filmnya, ada yang sama nggak sih? Dan itu pula yang aku lakukan di bulan ini, aku membaca novel Gadis Kretek yang ditulis oleh Ratih Kumala. Setelah ngebaca, aku jadi tahu kenapa novel ini juga nge-hype banget beberapa tahun terakhir, bahkan sampai diangkat ke layar lebar. So di blog kali ini aku mau share mengenai impresiku terhadap novel Gadis Kretek ini. Penasaran? Langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya! Novel ini bercerita tentang seorang pria tua bernama Raja, pemilik merek kretek terkenal saat ini, yang sudah mulai sakit-sakitan. Di kesempatan terakhirnya, ketiga anaknya berusaha untuk membantu dan memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Namun betapa terkejutnya mereka betiga ketika sang ayah mengucapkan satu nama: Jeng Yah. Nama...

Komik Dengan Tema Supernatural yang Jarang Aku Temui di Komik Lain! Review Komik Mushishi vol. 1

Bulan maret ini memang aku banyak membaca komik, salah satunya yaitu Mushishi karya Yuki Urushibara yang bakal aku bahas di blog kali ini. Komik ini jadi salah satu judul yang aku dapatkan secara gratis dari Google Play Books yang randomly ngegratisin banyak manga-manga. Ini juga kali pertama aku ngelihat komik ini nih, dan setelah kubaca ternyata emang beneran bagus. Jadi buat kamu yang penasaran gimana impresiku sama komik ini, langsung saja kita mulai yuk. Komik ini bercerita tentang Ginko, seorang pria yang dijuluki sebagai Mushishi. Di komik ini sendiri Mushishi diceritakan semacam orang yang mampu menangkap beberapa monster yang berinang pada beberapa orang yang menjadi korban. Monster yang berinang pun bermacam-macam bentuk serta menimbulkan side effect yang beragam pada beberapa tokoh yang menjadi korban di sini. Dan dari situ kita akan mulai berpetualang, lewat narasinya yang menunjukkan betapa mencekam dan kelamnya komik ini. Langsung saja mulai review dengan bagian narasinya...

Masuk ke Dalam Dunia Game yang Mematikan? Review Komik Alice in Borderland vol. 1

Di bulan November kemarin aku membeli salah satu komik yang udah lama jadi wishlist aku, dan kebetulan ada diskon. Akhirnya di bulan ini aku mulai start baca dan ternyata aku suka pake banget! Di blog kali ini aku bakalan mereview komik Alice in Borderland vol. 1 yang ditulis oleh Haro Aso. Mungkin sebagian besar dari kalian udah familiar ya sama judul yang ini, apalagi ada seri adaptasinya di Netflix. Penasaran gimana impresiku terhadap komik ini? Langsung saja yuk kita mulai ke reviewnya! Komik ini bercerita tentang Arisu, seorang anak SMA yang menjalani kehidupannya dengan tanpa gairah. Arisu sendiri merasa bahwa dirinya tidak mempunyai banyak kemampuan, sering diremehkan, yang menyebabkan dirinya tidak berguna. Suatu hari Arisu bermain dengan dua orang temannya yaitu Chota dan Karube. Mereka bertiga mulai sepakat untuk pergi jauh untuk menenangkan diri mereka masing-masing, namun mereka disiliaukan oleh suatu cahaya yang membuat mereka ketika terbangun berada pada dunia lain yang s...

Melihat Isu Diskriminasi Ras Dari Sudut Pandang Anak Kecil? Review Novel To Kill a Mockingbird

Aku sering banget ngelihat judul To Kill a Mockingbird yang ditulis oleh Harper Lee ini sebagai salah satu novel klasik yang katanya wajib dibaca minimal sekali seumur hidup. Sampai akhirnya aku berpikir emangnya isinya tentang apa sih kok sampai dapat label tersebut? Sampai akhirnya aku punya kesempatan untuk baca novel ini bulan ini dan akhirnya aku bisa membuktikan kenapa novel ini diberi label tersebut, bahkan menurutku layak untuk mendapatkan label minimal baca sekali seumur hidup. Jadi di sini aku bakal mereview novel ini serta menjabarkan bagaimana impresiku pada akhirnya dan berapa rating untuk buku ini. Kalau kalian penasaran langsung saja kita mulai yuk ke reviewnya! Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang anak perempuan yang bernama Jean Louise. Dia hidup di era Amerika pada tahun sekitar 1950-an, di mana tahun-tahun itu masih getol-getolnya Amerika melakukan "perlakuan khusus" alias diskriminasi kepada ras-ras tertentu, khususnya ras orang kulit hitam. Jean ...